Fraksi Hanura DPRD Ende Sayangkan Rendahnya Pemanfaatan Dana DAK
ENDE,GlobalFlores.com-Berkaitan dengan pemanfaatan DAK Fisik khususnya di bidang Kesehatan yang mana Pembangunan Puskesmas Kota Ratu pada Tahun 2021 yang lalu baru terealisasi sebesar kurang lebih 30 persen.
Hal ini dikatakan Ketua Fraksi Hanura DPRD Kabupaten Ende, Hironimus Iwan Kila Pelo, SE saat menyampaikan Pandangan Umum Fraksi Hanura DPRD Kabupaten Ende terhadap Nota Keuangan atas Rancangan Perda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kabupaten Ende Tahun Anggaran 2021, Jumat (23/7/2022) di Gedung DPRD Kabupaten Ende.
Kondisi demikian sungguh sangat disayangkan anggaran yang begitu besar tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh pemerintah.
Lebih lanjut, perlu dijelaskan pula berkaitan dengan proporsi realisasi Belanja Modal yang bersumber dari DAK Fisik dibandingkan dengan proporsi realisasi Belanja Modal yang bersumber dari DAU.
“Hal ini dimaksudkan agar kita dapat mengetahui sejauh mana kinerja Pemerintah dalam mengelola ataupun dalam memanfaatkan anggaran pembangunan yang bersumber dari DAK Fisik yang nota bene anggaran tersebut jika tidak dimanfaatkan secara baik dapat berdampak pada pemotongan penyaluran DAK tahun berikutnya,”kata pria yang disapa Iwan.
Pada bagian lain, Fraksi Hanura juga mengungkapkan bahwa berkaitan dengan rendahnya capaian realisasi Pajak dan Retribusi Daerah, Fraksi memandang bahwa hal tersebut sudah menjadi hal yang biasa bagi Pemerintah.
Bahkan secara khusus capaian realisasi Pajak Daerah setiap tahunnya cenderung stagnan yakni berkisar pada angka 40-48 persen atau jika dinominalkan maka capaian realisasi Pajak Daerah hanya berkisar sebesar Rp.13 Miliar sampai dengan Rp 15 Milyar.
Sementara besaran target Pajak Daerah dari tahun ke tahun juga tetap yakni berkisar sebesar Rp.30 Miliar sampai dengan Rp 33 Milyar.
“Sudah berulang kali dalam kesempatan yang sama, Fraksi Hanura telah menegaskan kepada Pemerintah untuk berupaya meningkatkan capaian realisasi pajak maupun Retribusi Daerah dengan terus melakukan validasi data pajak dan retribusi daerah. Namun saat ini kita kembali diperhadapkan dengan kondisi yang sama,”kata Iwan.
Mohon penjelasan Pemerintah, mengapa hal demikian terus terjadi dan apa saja hambatan maupun kendala yang dihadapi oleh pemerintah sehingga capaian realisasi pajak dan retribusi daerah cenderung stagnan,ujar Iwan.