Religi

Renungan oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk – Ka SMPK Frateran Ndao – Ende,Jumat (27/5/2022)

SEMANGAT PAGI, dalam bacaan Injil hari ini dikisahkan tentang Dukacita Yang Mendahului Kemenangan (Yoh. 16: 20 – 23a). Kita pernah mendengar ungkapan ini ” bersakit sakit dahulu, bersenang senang kemudian atau berakit rakit ke hulu, berenang renang ke tepian atau Per aspera ad Astra atau tidak ada kemuliaan tanpa penderitaan”. Dari ungkapan ini, mau mengatakan bahwa untuk mencapai kesuksesan, atau pun keselamatan harus melalui suatu perjuangan. Dan Yesus Sang Mesias Anak Allah, telah menderita, bahkan sampai wafat di kayu salib, namun pada hari ketiga Ia dibangkitkan oleh Allah. Dan kini Ia telah bertahta dalam kerajaan abadi di Surga. Secara fisik Dia telah kembali ke rumah Bapa Nya di Surga. Dan para murid Nya pastinya merasa sedih, atau berdukacita karena ditinggalkan oleh Sang Guru Sejati. Dan kita pun juga pasti merasa sedih atau berdukacita, saat kita kehilangan orang yang kita cintai. Namun, sebagai murid Yesus, kita harusnya bergembira atau bersukacita, sebab Yesus meninggalkan para murid Nya termasuk kita, untuk menyediakan tempat bagi kita dan sesama saudara kita yang telah mendahului kita. Oleh karena itu, dengan iman akan kebangkitan Yesus, sesungguhnya kita tidak perlu sedih atau berdukacita, sebab Yesus pergi meninggalkan kita untuk menyediakan tempat bagi kita dan sesama saudara kita yang telah mendahului kita. Mahatma Gandhi menulis ” jadilah manusia yang pada kelahiranmu, semua orang tertawa bahagia, tetapi hanya kamu sendiri yang menangis; dan pada waktu kematianmu semua orang menangis sedih, tetapi hanya kamu sendiri yang tersenyum”. Semoga demikian 🙏🙏

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
WhatsApp

Adblock Detected

Nonaktifkan Ad Blocker untuk melanjutkan