PendidikanProfil

Kisah Jennifer Siswa SMAK Frateran Surabaya Yang Ikut Pertukaran Pelajar di Amerika Serikat

Sebagai salah seorang siswa terpilih yang ikut dalam pertukaran pelajar di Amerika Serikat,Jennifer siswa SMAK Frateran Surabaya membagikan kisah hidupnya selama berada di negeri Paman Sam tersebut.

“Rasanya saya sudah kehilangan hitungan berapa banyak “firsts” yang saya alami sejak pindah ke AS. Tapi kalau ada satu pengalaman pertama yang nggak akan saya lupa, itu pasti musim dingin, apalagi  musim dingin di Michigan,”tulis  Jennifer sebagaimana rilis yang diterima dari Kepala Sekolah SMAK Frateran Surabaya,Frater William Satel Sura BHK,Jumat (31/1/2025).

“Cuacanya di sini beda banget dari yang saya pernah tahu, dan jujur, kayaknya alam  benar-benar ngasih semua ekstrimnya buat kita,”ujarnya.

Orang-orang di sini juga nggak malu buat ngeluh, mereka cuma angkat bahu dan bilang, “That’s Michigan weather for you.”

Dan serius, itu emang bener. Suhu terendah yang pernah saya rasain sejauh ini adalah -26°C. Dan nggak, dingin itu nggak cukup buat ngegambarin rasanya. Saking dinginnya, sampe bikin kita mikir lagi tentang pilihan hidup. Tapi ya, ini semua bagian dari pengalaman,ujar Jennifer!

“Meskipun cuacanya keras, saya belajar kalau musim dingin di Michigan lebih dari sekadar nahan dingin. Ini jadi alasan yang pas buat nyobain berbagai aktivitas musim dingin yang, sejujurnya, cukup seru (setelah ngadepin jari yang beku),”ujarnya.

Salah satu yang paling seru adalah waktu nyobain seluncur salju bareng teman-teman. Kami pergi ke halaman belakang rumah kakek-nenek salah satu teman, dan bisa dibilang itu jadi petualangan kacau banget,ungkap Jennifer.

Bayangin sekelompok orang jatuh dari bukit, ketawa terbahak-bahak, dan nggak peduli kalau setengah dari kami malah nyangkut di salju daripada sampe di dasar bukit. “Total mayhem, but in the best way possible,tulis Jennifer.

“Terus ada ski. Madi, teman saya, ngajak ke Grand Rapids buat nyobain ski. Saya pikir bakal gampang, ya kan? Ternyata, ski itu lebih susah dari yang kelihatan, dan saya lebih sering jatuh daripada berdiri,”katanya.

Tapi justru jatuh berkali-kali itu bikin pengalaman jadi lebih berkesan. Ada aja rasa lucu waktu jatuh dan ngetawain diri sendiri pas meluncur turun lereng. Plus, pemandangannya dari resort ski luar biasa banget, jadi saya sempat menikmati keindahan musim dingin meskipun jatuh ke salju.

“Dan walaupun dingin, olahraga tetep jalan! Sekarang saya malah ikut tim sepak bola indoor. Bedanya sama sepak bola biasa? Ya, mainnya di dalam ruangan (jelas), dan pemainnya lebih sedikit di lapangan. Oh, dan bola bisa dipantulin ke tembok! Ini butuh penyesuaian sih, tapi seru dan cepat banget. Plus, cara yang asik buat tetep aktif kalau lagi mager di dalam dan mau hindarin radang dingin,”katanya.

Terakhir, snowcoming. Ini acara dansa musim dingin yang biasanya diadakan Januari atau Februari. Kayak prom, tapi lebih banyak saljunya.

“Kami semua pake baju fancy, foto-foto, terus malemnya nari-nari bareng. Sejujurnya, ini cara yang sempurna buat ngeganti fokus dari dinginnya luar sambil bikin kenangan seru bareng teman-teman. “The excitement is real, especially when everyone shows off their outfits and dance moves,”ungkapnya.

Jadi meskipun musim dingin di Michigan kadang bisa terasa kayak perang dingin, saya belajar untuk nikmatin semua pengalaman pertama, tawa, dan kenangan yang datang. Dari kekacauan seluncur salju sampai glamornya snowcoming, setiap hari dingin terasa kayak petualangan baru,jelas Jennifer.

“Dan siapa tahu, di akhir musim ini, saya mungkin bisa ski tanpa menjatuhkan  muka ke salju,”kata Jennifer.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
WhatsApp

Adblock Detected

Nonaktifkan Ad Blocker untuk melanjutkan