Politik

Tokoh Tiong Hoa Ini Minta Bupati Ende Terpilih Jangan Pilih Kasih

ENDE,GlobalFlores.com-Tokoh Tiong Hoa asal Ende yang sekarang berdomisili di Jakarta, Herman Hery meminta kepada Bupati Ende terpilih, Yosef Badeoda agar jangan pilih kasih.

Hal ini dikatakan Herman Hery dalam sambutannya pada pelaksanaan ramah tamah paguyuban Tiong Hoa, Kabupaten Ende,Kamis (29/1/2025) di Aula Abdon Longinus, Paroki Mautapaga,Ende.  

“Kepada Bupati Ende terpilih,Yosef  Badeoda yang merupakan adik asuh di Komisi III DPR RI.  Sebagai orang yang lebih kakak saya menitipkan agar sebagai Bupati Ende yang akan dilantik pada tanggal 6 Februari 2025 dan sebagai orang nomor 1 di Kabupaten Ende,”katanya.

“Sebagai pembina politik di Ende, sebagai bapak dari rakyat Ende saya minta kepada Bupati nanti tolong memperhatikan kebersamaan yang ada di Kabupaten Ende,”ujarnya.

“Nanti sudah jadi bupati jangan pilih kasih karena setelah jadi Bupati semua rakyat Ende siapun dia itu adalah rakyatmu,  kewajiban Bupati nanti bagaimana membuat suasana Ende  guyub dan akrab, saling mengasihi, saling mensuport sesuai bidangnya masing-masing,”kata Herman Hery yang juga adalah mantan Anggota DPR RI Dari NTT.

“Saya berterima kasih kepada gereja kepada para romo maupun para biarawan yang selama ini sangat memperhatikan kondisi sosial yang terjadi di Ende yang mana para pemimpin umat dengan caranya telah membangun Ende dalam suasana yang sangat kondusif dan adem,”kata politisi PDIP ini.

Herman Hery mengatakan bahwa meskipun dirinya sebagai seorang politisi dan pengusaha namun dirinya selalu memonitor kondisi Kabupaten Ende dari para imam maupun pendeta serta tokoh agama lainnya.

Dalam kondisi ekonomi yang sedang krisis maka para pemimpin harus berpikir bagaimana perut rakyat bisa terjaga,ujar Herman Hery.

“Bagaimana terobosan Bupati kalau kondisi darurat tetapi rakyat harus makan. Stok berasnya bagaimana. Ini perlu saling memberi diri. Ini perlu kerendahan hati dari semua pihak termasuk masyarakat paguyuban yang mayoritas pedagang kecil,”katanya.

Jangan sampai orang berpikir bahwa orang keturunan Cina orang kaya belum tentu. Mereka juga punya beban yang tidak gampang karena harus mencicil bayar utang ke Bank sama seperti PNS yang gadaikan SK di bank,ujar Herman.

“Kalau kondisi susah dan sulit bergandeng tangan lah paguyuban dan Pemda yang dikomandoi oleh Bupati kemudian para imam dan suster serta para tokoh agama bergandengan tangan menjaga rakyat kita,”katanya.

Sebagai orang Ende dirinya melihat sebagai suatu terobosan yang luar biasa yang dilakukan oleh warga keturunan .

“Namun demikian jangan kita kumpul hanya karena menari-menari dan makan-makan serta pesta tetapi dalam kondisi sulit misalnya hendaknya paguyuban ikut berperan,”kata Herman.

Bupati sebagai kepala daerah sebagai pemerintah jangan tutup pintu, buka pintulah kepada para imam dan masyarakat.

Herman meminta agar jangan sampai ada yang bermain di air keruh tak kala rakyat lagi susah dan kondisi ekonomi lagi tidak baik.

Pada bagian lain sambutannya Herman meminta perlu dibangun komunikasi yang baik dengan Anggota DPR RI.

“Mungkin Bupatinya karena kenal bisa bantu Ende mungkin ada dana-dana dari pusat karena mengharapkan APBN saat ini agak susah maka perlu adanya terobosan dari Anggota DPR RI yang berasal dari NTT,”katanya.

Bupati dan Gubernur perlu bergandengan tangan supaya daya beli masyarakat bisa terjangkau,ujar Herman.         

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
WhatsApp

Adblock Detected

Nonaktifkan Ad Blocker untuk melanjutkan