Profil

Mengenal Lebih Dekat Dengan Peserta Miss Indonesia Jebolan SMAK Syuradikara,Ende

Oleh,Romualdus Pius (CEO GlobalFlores.com)

Hari itu,Jumat (5/7/2024) jarum jam di tangan saya menunjukan tepat pukul 09.00 Wita,dari balik jendela kaca KM Dharma Rucitra,kapal yang saya tumpangi, samar-samar terlihat gugusan Pulau Flores. Notifikasi di HP saya terus berbunyi. Yang itu artinya kapal sedang berlayar mendekati daerah yang memiliki tower sehingga bisa mendapatkan signal.

Ratusan penumpang kapal tampak sedang mengemas barang-barangnya karena sebentar lagi kapal akan bersandar di Pelabuhan Ippi,Ende.

Luciana Ambu Wangga

Di tengah gemuruh ombak yang beradu dengan suara mesin kapal serta hiruk-pikuk penumpang yang sedang berkemas karena hendak turun dari “benda besi” yang mengurung mereka selama 3 hari dalam perjalanan dari Surabaya tiba-tiba saya diusik oleh putri tunggalku (Rani-red) yang menagih janji bahwa saya akan mewancarai satu sosok wanita yang menurutnya adalah peserta Miss Indonesia yang juga adalah Alumnus SMAK Syuradikara,Ende.

Pada awalnya saya enggan mewancarai karena saya berkomitmen bahwa sedang dalam masa liburan jadi segala macam urusan yang berkaitan dengan dunia tulis menulis untuk sementara saya hentikan.

Namun karena teringat akan janji kepada putri saya maka saya abaikan komitmen yang diikrarkan dalam hati.

Luciana Ambu Wangga

Dan selain itu saya juga ingat pada saat merintis awal karier sebagai wartawan Pos Kupang di tahun 2000,Pemred Pos Kupang saat itu,Marcel W Gobang pernah mengatakan bahwa sebagai manusia memang mengenal libur namun sebagai wartawan tidak pernah mengenal libur karena yang namanya peristiwa akan terus terjadi setiap detik juga setiap jam dan setiap hari dan itu adalah berita yang harus ditulis.

Karena mengingat akan janjiku kepada putri tunggalku dan saya tidak ingin mengecewakan dirinya dan juga sebagai bentuk komitmen.

Saya tidak ingin putriku menyamakan diriku seperti para oknum politisi yang terkadang lupa akan janji maka saya mulai mendekati wanita yang disebut oleh putriku sebagai peserta Miss Indonesia dan alumunus SMAK Syuradikara.

Luciana Ambu Wangga

Berbekal ilmu psikologi komunikasi yang pernah saya timba saat kuliah beberapa tahun silam dan disertai basa-basi sebagai awal perkenalan,saya  akhirnya bisa mewancarai,Luciana Ambu Wangga.

Wanita yang disapa Inna adalah salah satu dari peserta Miss Indonesia Tahun 2024 mewakili Provinsi Papua.

Tentang alasan dirinya mewakili Provinsi Papua,Inna bercerita bahwa pada awalnya dirinya berkeinginan mewakili Provinsi NTT tempat asalnya.

Namun demikian saat itu dari pihak panitia penyelenggara  menghendaki dirinya mewakili Provinsi Papua akhir dia menerimanya.

“Pada awalnya saya agak keberataran namun demikian dari panitia meyakini bahwa bukan hanya saya saja namun ada peserta lain juga yang juga mewakili daerah lain akhirnya saya menerima,”kata dara kelahiran 25 November 2005.

Setelah memastikan diri tampil mewakili Papua maka Inna mulai belajar tentang keberadaan Provinsi Papua terutama kebudayaan dan adat istiadatnya.

Dan pada hari puncaknyan, Inna resmi mewakili Provinsi Papua dalam ajang Misi Indonesia.

Meskipun telah berusaha tampil maksimal pada puncak final Miss Indonesia,Inna tampaknya belum beruntung karena dirinya dan beberapa peserta lainnya terpaksa tersisih pada babak awal.

Meskipun langkahnya terhenti di babak awal tidak lantas membuat Inna merasa sedih namun dia justru merasa bangga bahwa namanya juga tercatat di 32 besar sebagai peserta Miss Indonesia.

Dengan masuk sebagai peserta Miss Indonesia,maka pintu menuju dunia hiburan mulai terbuka karena akan ada tawaran-tawaran untuk modeling maupun foto model serta peragawan. Semuanya itu akan difasilitasi secara resmi dari MNC Group.

Alumnus SMAK Syuradikara Ende Tahun 2023 ini menuturkan untuk lolos menjadi peserta Miss Indonesia  memang tidak mudah karena dirinya harus menjalani serangkain test seperti akademik ilmu pengetahuan secara umum juga psikologi maupun kemampuan Bahasa Inggris.

“Artinya tidak semata-mata kemampuan fisik ketika berjalan diatas panggung namun juga otak,”kata putri keempat dari pasangan Bapak Yoseph Wangga dan Ibu Yustina Lodo.

Meskipun pada akhirnya tidak lolos hingga babak final,Inna menuturkan bahwa dirinya juga bangga bisa membawa nama besar Bumi Cendarwasih,Pupua pada ajang Miss Indonesia.

Menurutnya tidak masalah membawa panji-panji Provinsi Papua toh masih sama-sama dalam bingkai NKRI.

Dengan membawa nama Pupua setidaknya,Inna semakin lebih mengenal eksistensi Provinsi Pupua karena sebelum tampil di ajang Miss Indonesia,Inna diharuskan mempelajari keberadaan Provinsi Papua.

Bagi Inna banyak sisi positif yang bisa didapatkan pada saat tampil di ajang Miss Indonesia karena selain menambah pengalaman juga bisa mengenal dengan banyak teman dari seluruh Indonesia dengan berbagai karakternya.

“Tidak juara tidak masalah toh saya masih berusia 18 tahun masih banyak kesempatan dan pada ajang Miss Indonesia saya tercatat sebagai peserta termuda,”kata wanita yang saat ini sedang menempuh pendidikan di Universitas Katolik Parahyangan Bandung.

Wanita yang memiliki hoby, dance dan main gitar serta berenang dan traveling ini menuturkan bahwa sengaja mengambil jurusan Hubungan Internasional (HI) di Universitas Katolik Parahyangan Bandung dengan harapan yang besar suatu saat bisa bekerja diluar negeri serta dibayar dengan dollar.

“Iya pinginnya bekerja di kedutaan Indonesia yang ada diluar negeri,”tuturnya.

Bagi Inna,sebagai generasi muda haruslah memiliki cita-cita yang tinggi serta harus berusaha menggapainnya karena bukankah putra sang fajar,Soekarno, pernah berkata gantunglah cita-citamu setinggi langit dan engkau harus menggapainya.   

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
WhatsApp

Adblock Detected

Nonaktifkan Ad Blocker untuk melanjutkan