Ini Upaya Dinas Pertanian Kabupaten Ende Menangani Penyakit Pisang
ENDE,GlobalFlores.com-Dinas Pertanian Kabupaten Ende melakukan sosialisasi dan praktek lapangan penanganan penyakit darah pisang di Desa Bheramari,Kecamatan Nangapanda,Kabupaten Ende,Kamis (29/2/2024).
Sebagaimana dikutip dari Laman Facebook Distan Kabupaten Ende menyebutkan pelaksanaan sosialisasi dihadiri langsung oleh Plt. Kepala Dinas Pertanian, Gadir H. Ibrahim Dean, SP, Kabid PSP Djoni J. Aba, SP, Kabid Hortikultura Maria Edeltrudis Mi, SP, Koordinator Petugas Pengendali Organismen Penganggu Tumbuhan (POPT) Kabupaten Ende Vitalis Soda,S.TP.
Hadir juga Kepala BPP Nangapanda, Maria Magdalena Mimi, S.Pt bersama PPL serta Kepala Desa Bheramari Kecamatan Nangpanda,Pare Pua Salama dengan menghadirkan Ketua dan anggota Gapoktan Satu Hati.
Kepala Desa Bheramari, Pare Pua Salama, dalam sambutan pihaknya meminta kepada masyarakat agar tidak menyia-nyiakan lahan yang ada kosong tetapi diisi dengan tanaman sebagai lumbung pangan lokal dimasyarakat.
Pihaknya juga meminta perlu adanya diversifikasi pangan, jangan hanya tergantung pada nasi tetapi ada karbohidrat lainnya yaitu ubi kayu atau pisang.
Plt. Kepala Dinas Pertanian, Gadir H. Ibrahim Dean, SP dalam arahannya menyatakan bahwa pisang adalah salah satu komoditi unggulan di Kabupaten Ende yang terbukti pada setiap penyebarang kapal Roro Ende – Surabaya kurang lebih 20 sampai 25 fuso mengangkut pisang dari Kabupaten Ende dan sekitarnya menuju Surabaya.
Dengan adanya gangguan penyakit darah pisang yang disebapkan oleh bakteri Ralstonia solanacearum pada tanaman pisang tentu akan menganggu perekomian masyarakat Kabupaten Ende khususnya petani.
Bakteri ini belum ada obatnya, yang ada sekarang adalah langkah pencegahan dengan cara antara lain tandan pisang tidak dipotong oleh pembeli dari luar tetapi dipotong oleh petani sendiri dengan parang yang steril serta melakukan sanitasi kebun agar tidak mudah terserang hama atau penyakit.
Pihaknya meminta petani atau masyarakat agar menyampaikan apabila menemukan penyakit darah pisang atau hal-hal yang berhubungan dengan sektor pertanian kepada Penyuluh pertanian Lapangan (PPL) di desa masing-masing atau ke Balai Penyuluh Pertanian (BPP) atau bisa langsung ke Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Ende.
Sehingga dengan demikian pencegahan dapat dilakukan lebih cepat,ujarnya.
Koordinator POPT Kabupaten Ende Vitalis Soda,S.TP dalam materinya menyampaikan penyebab penurunan produksi tanaman pisang juga penyebab penyakit darah pisang serta gejala serangan penyakit darah pisang serta pencegahan dan pengendalian.
Usai pemberian materi dilanjutkan dengan praktek lapangan dikebun salah satu anggota Gapoktan yang dipimpin oleh POPT Kecamatan Nangapanda Benediktus Togo,S.TP.
Dalam praktek dilakukan pengasapan disekeliling rumpun pisang dengan cara menggali keliling rumpun dengan kedalam kurang lebih 20 CM lalu ditaburi sekam atau serbuk gergaji atau bahan lainnya yang menghasilkan asap.
Hal ini dilakukan dapat mematikan bakteri darah pisang dan menghambat penyebarannya yang diikuti oleh semua peserta.