Regional

Komunitas KOIN Ubah  Gubuk Reot Jadi Rumah  Layak Huni Untuk Warga Kabupaten Sikka Ini

MAUMERE, GlobalFlores.com – Komunitas KOIN untuk Sikka yang terdiri dari  instansi vertical di Sikka diantaranya, Danlanal Maumere, Kapolres Sikka, Dandim 1603 Sikka,  Kaperlan Angkatan Udara, Kepala Rutas kelas II B Maumere, Kejari Sikka dan Para pimpinan BUMN  berhasil membangun sebuah rumah layak huni bagi seorang warga Anastasia Sao, di Dusun Megeloo, Desa Reroroja, Kecamatan Magepanda,Kabupaten Sikka.

Penyerahan rumah layak huni ini dilaksanakan, Sabtu (28/10/2023) di Dusun Maageloo, Desa Rerorja oleh Komunitas KOIN untuk Sikka.  

Anastasia yang sebelumnya tinggal dalam sebuah gubuk reot bersama keempat anaknya.

Anastasia saat menerima kunci rumah yang siap tinggal itu tidak dapat menahan haru dan linangan air mata.

 Anastasia mengenang saat ia dan keempat anaknya berada dalam gubuk reot yang tidak layak huni, ada akhirnya dapat merubah hidupnya bersama keempat anaknya menikmati satu unit rumah layak huni. 

Komunitas KOIN juga membangun sebuah sumur untuk Anastasia, kini Anastasia tidak lagi terpinggirkan oleh sesama warga lainnya.

Pembangunan rumah layak huni tersebut atas inisiasi komunitas KOIN untuk Sikka yang secara bersama -sama berkolaborasi dengan genk Rewo-rewo Bersatu. 

Genk Rewo-rewo merupakan gabungan dari instasi vertical  dan BUMN yang berada diwilayah Kabupaten Sikka.

“Pengerjaan rumah ini melibatkan aparat TNI, Polri, Warga Asimilasi Binaan Rutan Kelas IIB Maumere, Pemerintah Desa Reroroja, serta partisipasi dari para BUMN yang ada di Kabupaten Sikka dan para warga tempat tinggal di sekitar Anastasia Sao.  Proses pengerjaan sudah selesai dan sekarang tiba Saatnya diserahkan kepada yang berhak mendapatkanya” ujar Dandim 1603/Sikka Letkol Czi Setiawan Nur Prakoso Utomo S.I.P., sekaligus sebagai ketua pelaksana kegiatan bakti sosial Genk Rewo-rewo bersatu dengan Komunitas Koin Untuk Sikka.

Setiawan mengungkapkan, rumah layak huni merupakan kerinduan Anastasia dan keempat anaknya sejak lama. Apalagi setelah sang suami, Antonius Alek, meninggal dunia di rantau lanjut Setiawan, hidup Anastasia dan empat anaknya sangat menderita.

Mereka tinggal tak menetap awalnya tinggal di bawah pohon asam.

Kondisi ekonomi yang pas-pasan juga menyebabkan dua buah hati Anastasia berhenti melanjutkan pendidikan di tingkat sekolah dasar (SD).

Setiawan juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berjibaku membantu hingga kegiatan sosial membangun Rumah Anastasia dapat terlaksana.

 “Terima kasih banyak untuk bantuan dari semua pihak, tentu saya yakin masih ada Anastasia-anastasia yang lain. Semoga ini menjadi momentum terus berkolaborasi,” pungkasnya.

Ditengah sambutan Setiawan ini,  tanpak  Anatasia tidak kuasa menahan tangis saat penyerahan kunci rumah dan berita acara.

Bagi Anastasia, apa yang  dirasakan saat ini juga merupakan jawaban doanya selama ini.

“Terima kasih, Tuhan. Terima kasih kepada semua orang baik yang telah membantu saya dan anak-anak hingga kami bisa tinggal di rumah yang layak huni,” ungkap Anastasia  sambil meneteskan air mata

Anastasia dan empat anaknya awalnya tinggal di sebuah gubuk berukuran 2×2 meter. Lantainya beralaskan tanah. Atap dan dindingnya dari daun kelapa. Beberapa tiang rumah terlihat lapuk.

Untuk diketahui, gubuk itu hanya memiliki satu pintu dari seng bekas. Saat pintu dibuka, langsung mengarah ke dapur.

Di bagian dalam juga terdapat satu tempat tidur dan beberapa pakaian yang tidak beraruran. Saat hujan tiba, air kerap masuk ke dalam gubuk dan semua basah termasuk tidur dalam kondisi basah.  Bahkan, gubuknya nyaris ambruk beberapa kali akibat diterpa angin kencang.

Kini Anastasia tidak lagi  khawatir karena ia dan keempat anaknya sudah bisa tinggal di rumah layak huni, ia tidak takut lagi rumahnya diterba angin kencang, atau genangan air saat hujan tiba.

Hal senada juga disampaikan General Manager PT Pelindo (Persero) Maumere Erry Ardiyanto, yang juga merupakan Ketua Genk rewo-rewo Bersatu,  kepada media ini mengatakan rumah ini terbangun atas kolaborasi yang baik antara Komunitas Koin Untuk Sikka dan Genk rewo-rewo Bersatu.

“Pembangungan Rumah ini bisa terbangun atas kolaborasi yang baik antara koin untuk Sikka dengan Genk rewo-rewo bersatu dengan dana atau iuran pribadi se ikhlasnya yang di kumpulkan secara kolektif dari masing-masing kami  bukan membawa nama  instansi, namun ketika kita memposisikan diri sebagai manusia mahkluk Ciptaan TUHAN kami memiliki kepedulian terhadap sesama kami karena kami punya Moto Manusia paling baik adalah manusia yang bermanfaat” jelas Erry

“Dengan bersama-sama tadi kita merobohkan rumah ibu Anastasia yang lama dan dengan semangat memperingati hari sumpah pemuda bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh,”kata Ery.

“Bahwa dengan bersatu padu kita bersama-sama kita mampu meninggalkan hal yang buruk dan menyambut hal yang baru” ujar Erry. (rel)

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
WhatsApp

Adblock Detected

Nonaktifkan Ad Blocker untuk melanjutkan