Proyek di Dinas PKO Kabupaten Sikka Rekanan Disiapkan Oleh Anggota DPRD

MAUMERE, GlobalFlores.com – Sejumlah proyek yang berada di Dinas PKO Kabupaten Sikka yang menggunakan dana Pokir anggota DPRD Sikka, rekanannya disiapkan oleh anggota DPRD itu sendiri. Padahal pengguna anggarannya adalah Dinas PKO.
Hal ini disampaikan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Vincentius Viance Mayelo , Senin (2/10/2023) usai pertemuan dengan sejumlah rekanan di Aula kantor Dinas PKO Sikka.
Vincen menjelaskan, Dinas PKO kabupaten Sikka saat ini mengelola proyek sebanyak 163 paket pekerjaan menggunakan Dana Alokasi Umum ( DAU) Specific Grant senilai Rp18.545.405.500 dengan nilai kontrak sebesar Rp nilai kontrak Rp18.125.655.000.
163 paket proyek tersebut kata Vincen, 99 proyek diantaranya berpotensi gagal karena masih berada di bawah 50 persen.
“Adanya potensi gagal ini karena masih berada dibawah 50 persen,”kata Vincen.
Vincen bahkan mengaku, proyek yang bakal gagal itu adalah proyek yang berasal dari aspirasi DPRD Sikka alias dana Pokir sebanyak 89 Paket dan proyek Rencana Kerja (Renja) sebanyak 10 paket, sehingga total sebanyak 99 Paket yang bakal mangkrak.
Melihat progress proyek yang masih sangat rendah Vincen selaku PPK kemudian mengundang sejunlah rekanan untuk mempertanyakan alasan belum adanya peningkatan progress kerja.
Menurut Vincen, kendala yang sering dialami para rekanan yakni kendala non teknis yakni masalah lahan yang selalu di klaim oleh pemilik lahan.
“Kegiatan yang masih dibawah 10 persen, itu yang kita undang, yang menjadi masalah adalah masalah lahan saat diklaim oleh pemilk tanah, inilah masalah – masalah non teknis,”kata Vincen.
Menurutnya, proyek yang berada di Dinas PKO Sikka bersumber dari dana DAU Specific Grant bidang pendidikan.
Dikatakannya, proyek jasa kontruksi sebanyak 163 paket dengan nilai paling kecil Rp 16 juta dan paling besar senilai Rp 540 juta. Namun jika diakumulasikan dengan pengadaan barang maka totalnya senilai Rp 28 M.
Dari 163 paket proyek yang menggunakan dana Pokir, berada diatas Rp 15 M, selain itu pengadaan barang termasuk diantaranya mebeler mencapai Rp 1 M lebih, sementara untuk pengadaan buku hanya sebesar Rp 300 juta lebih.
Vincen menambahkan total paket proyek yang progresnya dibawah 10 persen kurang lebih mencapai 20 lebih paket yang nilainya Rp 200 juta, dengan durasi waktu yang berbeda-beda.
“Kita berproses sejak bulan Juli walau kerjanya terlambat, tetapi on time, bahkan sampai dengan jam 23.00 wita baru bisa pulang,”kata Vincen.
Untuk meningkatkan progers kerja, Vincen juga meminta bantuan teman-teman pengadaan barang dan jasa sebanyak 8 orang untuk membantu proses administrasi, para rekanan yang sudah ditentukan anggota DPRD Sikka yang memiliki pokir.
“Rekanan kerja rata- rata disiapkan oleh anggota DPRD Sikka, ini tidak dapat dipungkiri dan tidak dapat dibantah. Bahkan satu orang bisa mendapat 4 paket pekerjaan. 4 paket pekerjaan itu bukan berarti kami menyepelehkan mereka namun yang harus dilihat adalah efisiensi waktu untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut,”kata Vincen.
Vincen mengaku tetap pada prinsip, jika tidak sesuai aturan, dan pekerjaannya terlambat, bahkan sudah 2 hingga tiga kali SCM, maka terpaksa putus kontrak. Reins waktupun kata Vincen ada yang mencapai 3 bulan dan 4 bulan kerja.
Rata -rata sebelum melaksanakan pekerjaan lanjut Vincen, uang muka sudah dicairkan terlebih dahulu. Selaku PPK Vincen selalu mengingatkan untuk bekerja sesuai Spek dan tepat waktu, bahkan jika ada kendala agar rekanan selalu berkomunikasi dengan PPK. (rel )