ENDE,GlobalFlores.com-Menyambut Reuni Akbar 70 Tahun segenap Civitas Akademik Syuradikara baik SMAK Syuradikara maupun SMKK Syuradikara Ende menggelar berbagai rangkain acara.
Kepala Sekolah SMAK Syuradikara, Bruder Kristianus Riberu SVD dan Kepala Sekolah SMKK Syuradikara,Pater Fideli Klau,SVD serta Sekretaris Panitia Reuni,Silvester Keu,Spd dalam keterangan bersama kepada wartawan di SMAK Syuradikara,Selasa (26/9/2023) mengatakan pelaksanaan reuni kali ini adalah reuni untuk memperingati HUT ke-70 SMAK Syuradikara dan HUT yang ke-10 untuk SMKK Syuradikara.
Kepala Sekolah SMAK Syuradikara, Bruder Kristianus Riberu SVD dalam kesempatan itu mengatakan bahwa pelaksanaan reuni tersebut dimaknai sebagai bentuk refleksi akan perjalanan taman pendidikan Syuradikara sebagai pencipta Pahlawan Utama.
Artinya bahwa reuni tersebut tidak sekedar menjadi ajang untuk kumpul-kumpul sesame teman satu angkatan namun lebih sebagai upaya untuk merefleksi diri akan apa yang harus dilakukan akan perjalanan Syuradikara baik di masa sekarang dan masa yang akan datang.
Dikatakan bahwa alumni Syuradikara baik SMAK dan SMKK tersebar di berbagai daerah baik di wilayah NTT dan diluar NTT bahkan diluar negeri tentu memiliki profesi yang beragam pula.
Dengan berbagai keragaman tersebut mereka diajak untuk berpikir untuk bersama-sama memajukan Syuradikara dan juga Kabupaten Ende secara khusus dan NTT secara umum baik di bidang pendidikan juga kesehatan juga ekonomi.
Dikatakan pada pelaksanaan reuni juga nanti akan dilakukan kegiatan doa bersama bagi siswa dan alumni yang beragama Islam.
Kegiatan ini dimaksudkan bahwa Syuradikara terbuka untuk semua agama dan latar belakang kepercayaan.
“Para alumni dan siswa Syuradikara juga ada yang beragama Islam maka kita memberikan ruang yang sama untuk mereka,”katanya.
Kepala Sekolah SMKK Syuradikara,Pater Fidelis Klau,SVD dalam kesempatan itu mengatakan bahwa pelaksaaan reuni tersebut merupakan satu kesatuan sebagai sesame alumni Syuradikara baik alumni SMAK dan SMKK.
Sekretaris Panitia,Silvister Keu menambahkan dalam kegiatan reuni nanti juga akan dilakukan kegiatan seremoni adat yang disebut Pati Ka Ata Dua Bapu Noo Tana Watu.
Kegiatan ini dimaknai sebagai bentuk ungkapan rasa syukur dan bentuk refleksi juga penghormatan bagi para leluhur.
Syuradikara tetap eksis hingga kini tentu tidak terlepas dari dukungan dan doa dari para leluhur maka sudah sewajarnya kita menghormati mereka,ujar Silvester. (rom)
