Guru Di Kabupaten Sikka Gelar Demo Tuntut Operator Dinas PKO Bayar Uang Sertifikasi
MAUMERE, GlobalFlores.com – Ratusan guru tingkat SD dan SMP di Kabupaten Sikka menggelar aksi damai untuk menuntut mengembalikan uang sertifikasi guru yang ditilep operator Dinas PKO Kabupaten Sikka,Kamis (20/7/2023).
Saat melakukan aksi para juga mendatangi Kejaksaan Negeri Sikka, dan Polres Sikka guna meminta kedua instituti penegak hukum agar segera mengusut tuntas Mantan Kadis PKO, Heri Sales selaku pengguna anggaran dan operatornya, Iswadi.
Massa aksi juga mendatangi Kantor DPRD Sikka dan Kantor Dinas PKO Sikka.
Di Kantor DPRD Sikka para guru mendesak agar segera menghadirkan mantan Kadis PKO, Heri sales untuk meminta pertangggungjawabannya atas hilangnya uang sertifikasi guru.
Para guru bahkan mengancam mogok selama uang sertifikasi tersebut belum dibayar.
Namun demikian pada kesempatan itu kepala dinas PKO Sikka Germanus Goleng yang baru di lantik menjelaskan, bahwa tuntutan para guru untuk segera membayar uang sertifikasi guru itu, akan langsung dibayar apabila pihak-pihak yang telah menggunakan sudah membayarnya.
“Kalau para guru menuntut saya untuk segera membayar hari ini, maka saya akan segera bayar asalkan pihak -pihak yang menggunakan uang tersebut hari ini juga datang menyerahkan uangnya,”kata Germanus.
Menanggapi tuntutan para guru ketika menduduki Kantor Dinas PLKO Sikka Germanus Goleng selaku Kadis PKO yang baru dilantik menggantikan Heri Sales dengan tegas mengatakan bahwa apa yang dilakukan para guru adalah ungkapan rasa kesal dan kecewa dan hal itu adalah keluar dari hati yang jujur.
Oleh karena itu kejujuran dan kebenaran merupakan diatas segala-galana.
Gemanus mengaku trenyuh, malu dan kasihan melihat para guru makan nasi bungkus di depan Kantor DPRD Sikka, yang datang meminta keadilan dan harapan agar uang sertifikaksinya dapat dikembalikan.
Germanus dihadapan ratusan para mengaku sepakat dengan ketulusan dan kejujuran para guru yang datang memperjuangkan hak – haknya.
“Saya merasa kasihan dan malu melihat bapak ibu guru yang makan nasi bungkus di depan Kantor DPRD Sikka. Bapa ibu guru datang untuk memperjuangkan hak-haknya,”kata Germanus.
Germanus juga menjanjikan akan segera menyelesaikan ketika pihak-pihak yang telah menggunakan uang sertifikasi guru itu datang dengan jiwa besar membayarnya. Bagi yang telah menggunakan uang tersebut harus segera datang dengan jiwa besar untuk membayarnya.
Menurut Germanus uang sertifikasi guru yang hilang itu paling rendah senilai Rp 750.000 dan paling tinggi senilai Rp 12 juta lebih setiap guru.
Sedikitnya 800 orang guru yang merasa uang sertifikaksinya ditilep mendesak untuk harus segera di kembalikan.
Germanus bahkan mengaku akan menghadirkan Operator Dinas PKO Iswadi yang sebelumnya diduga melarikan diri.
Iswadi kata Germanus akan menjelaskannya sendiri kema uang sertifikasi guru yang hilang tersebut. Pengakuan Germanus itu mendapat respons positif oleh para guru yang hadir dan sepakat menghadirkan Iswadi.
Sementara itu salah seorang peserta aksi Fransisko Losi SPd pada kesempatan yang sama menegaskan bahwa kedatang ratusan guru ke Dinas PKO semata -mata untuk mengambil uang sertifikasi guru.
Kedatangan para guru kata Fransisko bukan untuk menuntut pelaku untuk diproases hukum atau mempidanakan para pelaku.
“Kami datang hanya untuk mengambil uang yang menjadi hak kami, kami bukan datang untuk memproses hukum pelaku atau mempidanakan pelaku. Kami datang untuk mengambil uang,”kata Fransisko.
Fransisko mengaku para guru juga akan melakukan mogok selama tiga hari seraya menunggu uang yang menjadi hak para guru dibayar.
Menurutnya uang tersebut yang membantu kebutuhan ekonomi keluarga, membantu uang sekolah anak-anaknya. Uang tersebut juga menjadi hak suami atau isteri. ( rel )