Peserta Didik Baru Sekolah Penggerak SMPK Frateran Ndao Ende Datang Dengan Berbagai Keragaman
ENDE,GlobalFlores.com-Meskipun tampil dengan cirikhas Katolik dibawah naungan Frateran Bunda Hati Kudus (BHK) namun demikian sebanyak 273 siswa baru yang mendaftarkan diri untuk menjadi
siswa sekolah penggerak SMPK Frateran Ndao Ende Tahun Ajaran (TA) 2023/2024 datang dengan latar belakang berbeda baik suku maupun agama serta ras.
Kepala Sekolah SMPK Frateran Ndao, Frater Yohanes Berchmans,Mpd mengatakan hal itu kepada GlobalFlores.com, Sabtu (8/7/2023).
Frater Yohanes menjelaskan bahwa para siswa baru yang masuk ke SMPK Frateran Ndao Ende datang dengan berbagai latar belakang berbeda baik itu suku dan agama juga ras.
“Iya para siswa yang mendaftarkan diri ke SMPK Frateran Ndao ada yang datang dari Daerah Papua juga Kupang maupun Sabu serta Ngada dan Nagekeo dan tentunya dari Kabupaten Ende dan ada juga dari Kabupaten Sikka,”kata Frater Yohanes.
Dengan keragaman tersebut menunjukan bahwa SMPK Frateran Ndao memang terbuka untuk semua kalangan tanpa memandang latar belakang para siswa karena yang paling utama dari SMPK Frateran Ndao adalah memberikan kesempatan dan peluang yang sama bagi
para siswa untuk mengembangkan diri baik akademik maupun non akademik,ujar Frater Yohanes.
Frater Yohanes yang ditemui di ruang kerjanya mengatakan bahwa dari 273 yang mendaftarkan diri tercatat ada 243 siswa yang dipastikan ikut dalam masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) yang akan dimulai pada, Senin (10/7/2023) hingga Rabu (12/7/2023).
Sedangkan sisanya belum bisa mengikuti kegiatan MPLS dengan berbagai alasan seperti masih berada diluar daerah saat kegiatan MPLS.
Frater Yohanes menjelaskan sebelum mengikuti berbagai kegiatan belajar di SMPK Frateran Ndao para siswa baru akan mengikuti kegiatan MPLS di sekolah yang diberikan oleh para guru.
Adapun maksud dari MPLS adalah untuk memperkenalkan para siswa baru akan ruang lingkup di SMPK Frateran Ndao baik itu kegiatan kurikulum tentunya kurikulum merdeka maupun ruang lingkup SMPK Frateran Ndao secara umum seperti aturan atau tata tertib sekolah maupun hal-hal mendasar berupa senyum dan sapa juga salam dan sopan santun.
Dengan demikian para siswa baru menjadi terbiasa sehingga mereka benar-benar menjadi siswa SMPK Frateran Ndao dan bukan lagi siswa SD.
“Artinya segala hal yang berhubungan dengan SD yang mungkin belum baik sudah saatnya dihilangkan karena mereka bukan lagi siswa SD,”kata Frater Yohanes.
Mungkin saat SD ada siswa yang malas bangun pagi namun ketika masuk SMPK Frateran Ndao kebiasaan itu harus dihilangkan karena kita mulai dengan sikap disiplin,ujar Frater Yohanes.