CaloTiket Bergentayangan di Pelabuhan Maumere,Ini Upaya Kepala Pelni

MAUMERE, GlobalFlores.com – Guna menghindari aksi para calo di Pelni Sikka, khususnya dalam penjualan tiket kapal bagi para penumpang, Kepala Pelni Sikka, Aful mengaku akan memasang baner di setiap kabupaten di Flores.
Selain itu, warga masyarakat juga dihimbau membeli tikep Kapal Pelni dengan menggunakan sistim on line.
Hal ini disampaikan, Aful, Sabtu (24/6/2023) di ruangan kerjanya.
Maraknya calo tiket kapal di Pelabuhan Lorens Say dan diluar kantor Pelni sangat tinggi.
Untuk menghindari para calo tersebut, Aful juga mengaku telah bekerja sama dengan aparat kepolisian Resort Sikka untuk mencegah hal yang tidak diinginkan.
“Saya akan memasang bener di setiap kabupaten agar masyarakat tahu dan membeli tiket sesuai harga yang dikeluarkan oleh Pelni. Untuk mempermudah masyarakat mendapatkan tiket cukup membelinya secara on line. Penumpang yang sudah membeli menggunakan on line, cukup datang ke Pelni untuk mendapatkan tiket,”kata Aful.
Aful yang mengaku baru beberapa bulan betugas sebagai Kepala Pelni di Kabupaten Sikka mengaku heran dengan maraknya para calo di Pelabuhan Lorens Say dan diluar Kantor Pelni.
Aful menyebutkan, untuk pelayanan tiket kapal, kantor Pelni telah menyediakan tiga agen untuk men jual tiket kepada warga yang membutuhkan.
“Kami telah menyiapkan tiga agen untuk membantu memberikan pelayanan penjualan tiket kepada warga masyarakat yang membutuhkan. Harga penambahan tiket di setiap agen hanya berkisar Rp 5000 hingga Rp 10. 000 saja, “kata Aful.
Aful menambahkan, selain tiket yang memiliki seet, juga ada penambahan tiket non seet, tiket non seet itu jumlahnya sangat terbatas sesuai ketentuan pusat.
Aful juga mengakui bahwa sumber tiket yang diedarkan ke setiap agen itu berasal dari Kantor Pelni, namun kalau tiket yang terjual di Kantor Pelni habis, mestinya di setiap agen juga habis. Namun jika di kantor Pelni habis sementara di agen tertentu masih tersedia maka itu yang menjadi pertanyaan.
Penelusuran media ini menyatakan bahwa diduga ada oknum didalam tubuh Pelni Maumere yang terlibat dalam mafia penjualan tiket kapal hal itu terlihat ketika warga masyarakat ingin mendapatkan tiket di Kantor Pelni selalu disampaikan bahwa tiketnya habis.
Namun herannya salah satu agen yang diketahui bernama agen Srikandi masih tetap tersedia tiket kapal yang dijual dengan harga sangat fatanstis.
Belakangan ditelusuri ternyata agen Srikandi ini dikelola oleh seorang mantan Pegawai Pelni.
Salah satu penumpang yang tidak mendapatkan tiket kapal asal Kabupaten Nagekeo yang meminta namanya tidak ditulis secara lengkap mengaku sudah 4 hari berada di Maumere, hanya menunggu untuk mendapatkan tiket kapal.
Warga Nagekeo berinisial M ini mengaku lelah, karena para petugas menjanjikan besok, besok dan akhirnya tidak mendapatkan tiket.
“Saya sudah 4 hari disini, belum mendapatkan tiket, para petugas menjanjikan bahwa besok akan mendapatkan tiket, ternyata besoknya juga tidak ada. Kami pake mobil dari Mbay, terus kalau kami harus pulang tentu ada biaya tambahan lagi,”kata M. ( rel )