Bupati Robi Bilang Anggaran Vaksin Tidak Disetujui Karena DPRD Sikka Mengutamakan Pokir
MAUMERE, GlobalFlores.com – Anggaran untuk pembelian vaksin rabies tidak disetujui DPRD Sikka, karena lebih mengutamakan Pokir. Padahal terkait penggadaan vaksin tersebut, sudah diusulkan pemerintah namun tidak disetuji lembaga tersebut.
Hal ini disampaikan Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo dalam rapat koordinasi dengan para camat se kabupaten Sikka, dinas Pertanian, dan pihak Rumah Sakit Umum TC Hillers Maumere, Selasa (9/5/2023) di Maumere.
Bupati Robi menjelaskan bahwa untuk mencapai 70 persen vaksinasi anjing di Kabupaten Sikka, maka semestinya perlu dianggarkan oleh pemerintah untuk pengadaan vaksin tersebut. Upaya untuk pengadaan vaksin tersebut juga sudah diajukan pemerintah, namun justru tidak disetujui DPRD Sikka.
Bupati Robi menambahkan bahwa berdasarkan laporan Kadis Pertanian bahwa dalam pembahasan di komisi 2 DPRD Sikka sudah disampaikan berulang-ulang kepada DPRD Sikka untuk pengadaan vaksin rabies namun anggaran itu di drop dan dialihkan untuk pokir-pokir yang lain.
Karena itu kepada Kadis pertanian Robi dengan tegas meminta Kadis Pertanian kabupaten Sikka, untuk tetap tegas, berjuang agar DPRD Sikka menyetujui anggaran yang diajukan untuk pengadaan vaksin rabies.
Angaran yang diajukan untuk pengadaan vaksin rabies kata Robi mencapai Rp 500 juta.
Bupati Robi berharap untuk menangani virus rabies di Kabupaten Sikka saat ini pemerintah akan mengupayakan melalui dana desa. Namun tidak berarti anggaran yang diusulkan pemerintah itu ditiadakan. Untuk kepentingan masyarakat harus menjajdi perioritas utama.
“Kami juga akan berusaha dengan menggunakan dana desa untuk pengadaan vaksin. Namun ini tidak berarti anggaran yang diusulan pemerintah ditiadakan. Ini menyangkut kepentingan rakyat banyak,”kata Bupati Robi.
Menurut Bupati Robi yang paling penting dalam penanganan virus rabies yakni melindung segenap warga masyarakat Kabupaten Sikka. Hal inilah yang menjadi perioritas utama Pemerintah Kabupaten Sikka untuk melindungi masyarakat.
“Kita tidak boleh membiarkan rabies merenggut banyak nyawa masyarakat Kabupaten Sikka kita harus berjuang memerangi rabies di nian tana Sikka ini. Pemerintah tetap menganggarkan dana senilai Rp 500 juta untuk pengadaan vaksin,”kata Bupati Robi.
Bupati Robi menegaskan bahwa penanganan rabies harus menjadi prioritas karena itu peran camat, lurah dan kepala desa harus terus melakukkan sosialisasi kepada masyarakat agar anjing peliharaan wajib divaksin dan diikat.
Kadis Pertanian Kabupaten Sikka Yohanes, Emil Satriawan yang akrab disapa Jimi Sadipun ini juga menghimbau kepada masyarakat agar ketika para petugas datang untuk melakukan vaksinasi terhadap anjing peliharaan, agar tidak disembunyikan atau diusir.
Para camat, desa dan lurah harus melakukan sosialisasi. Banyak warga masyarakat selalu berasumsi bahwa jika anjingnya di vaksin maka dipastikan akan mati,ujarnya.
Jimi juga mengaku bahwa sejak Januari hingga Mei 2023 telah terjadi 9 kaksus rabies di wilayah Kabupaten Sikka. Sementara jumlah anjing peliharaan yang tersebar diwilayah kabupaten Sikka yang terdata sebanyak 55.000 ekor.
“Saya minta para camat dan lurah maupun kepala desa untuk melakukan sosialisasi secara terus menerus, karena banya masyarakat berasumsi bahwa kalau anjingnya di vaksin pasti mati, sehingga anjing banyak yang dibawa ke kebun atau diusir,” kata Kadis Jimi. (rel)