MAUMERE, GlobalFlores.com – Lanal Maumere menggelar sosialisasi dan pelatihan budidaya tanaman vanili, yang digelar oleh Dinas Potensi Maritim Angkatan Laut kepada seluruh Prajurit Lanal Maumere, Selasa (11/4/2023), di Gedung Balai Prajurit Mako Lanal Maumere.
Gelar sosialisasi dan pelatihan tanaman vanili itu dipimpin oleh Kasubdis Bintahwil Dispotmaral, Letkol laut ( P) Samsul Bahri, SE, M. Tr. Opsla dan Kabagun Dispotmaral, Letkol Marinir Eriandi, S.Pd.MM, selaku instruktur.
Hadir dalam kegiatan tersebut diantaranya, Palaksa Lanal Maumere, Letkol Laut (P) Mahpudin Arsyadi Sacha, A.Pi, Pasops Lanal Maumere, Mayor Laut (P) Jafar, Pasintel Lanal Maumere, Mayor Laut (P) Sentot Widodo, Pgs. Pasminlog Lanal Maumere, Letda Laut (T) Fransisco BJ, Dansub Unit Intel Lanal Maumere, Letda Laut (P) Ardianto, Dansub Unit Teknis Lanal Maumere, Letda Laut (P) A.H. Daulay, Pjs. Paset Lanal Maumere, Letda Laut (S) Saiful Wattimena, Pjs. Dansatma Lanal Maumere, Letda Marinir M. Hasan, dan anggota bintara dan Tamtama Lanal Maumere
Samsul Bahri pada kesempatan itu menyampaikan ucapan terimakasih kepada Komandan Lanal Maumere, yang telah memfasilitasi tim dari Dispotmaral Mabesal melaksanakan kunjungan kerja di Lanal Maumere.
Ucapan terimakaksih juga disampaikan kepada Palaksa Lanal Maumere, Perwira Staf Lanal Maumere dan seluruh Prajurit Lanal Maumere.
Menurut Samsul, Vanili saat ini juga disebut sebagai emas hijau.
Membudidayakan vanili lanjut Samsul bertujuan untuk mensejahterkan prajurit di wilayah Satkowil dan Nonsatkowil.
“Kami berharap 1 orang prajurit TNI Al memiliki 5 pot dalam rangka budidaya vanili dan bisa juga dalam satu pot dibuat dua bibit vanili,”kata Samsul.
Samsul menambahkan, bahwa saat ini vanili sudah menjadi trend komoditi eksport, hanya saja kurang mengerti dan belum mengetahui kalau vanili juga disebut sebagai emas hijau. Bahkan saat ini telah dibentuk dewan vanili Indonesia.
Vanili kata Samsul, merupakan sumber pendapatan nasional dengan nilai jual yang sangat tinggi, karena tidak semua negara mampu membudidayakan vanili. Sementara kebutuhan akan vanili mencapai 1000 ton pertahun.
Direncanakan setiap prajurit akan mendapatkan 5 bibit vanili yang dapat ditanam di pekerangan mes prajurit, hal itu karena vanili tidak dapat di tanam dalam arela yang lebih luas misalnya berhektar-hektar. Hal itu karena program Polinisasi harus menggunakan tenaga manusia.
“Kami beserta tim hari ini hanya melaksanakan sosialisasi, harapan kedepan Kadispotmar dapat datang kembali, ke Mako Lanal Mamere, Para Prajurit juga dapat mensosialisasikan tentang cara penanaman, perawatan dan pemasaran,”kata Samsul.
Program vanili lanjut Samsul, sudah didukung Menteri Pertanian RI, bahkan telah disampaikan secara resmi kepada Kepala Staf TNI AL, yang kemudian akan disosialisasikan kepada seluruh Prajurit TNI AL.
Vanili yang ditanam prajurit TNI Al nantinya akan diberinama Vanili Jalesveva Jayamahe, hal ini bertujuan agar lebih mengenal dan mudah dikenal.
Samsul juga mengaku bahwa tim Dispotmaral sudah melaksanakan sosialisasi diantaranya di Lanal Kendari, Lanal Maumere dan Lanal Balikpapan.
Intinya lanjut Samsul, tanaman vanili seperti halnya tanaman anggrek, bahkan direncanakan pada Minggu kedua bulan Juni akan Kembali ke Makolanal Maumere, sesuai dengan program Bintahwil.
“Pada minggu kedua bulan Juli kita akan kembali kesini, kami berharap Kadispotmaral bisa datang bersama rombongan untuk melihat program pengembangan vanili. Hal ini bertujuan untuk mensejahterkan prajurit dan masyarakat sekiranya,”kata Samsul.
Samsul berharap lahan kosong yang berada didepan area Mako lanal dapat digunakan untuk membudidayakan tanaman vanili.
Menurutnya, semua ilmu itu dapat berguna untuk ksejahteraan para prajurit.
Terkait penjual vanili lanjut Samsul, dapat dilakukan melalui Primkopal Lanal, Primkopal Lantamal, Primkopal Armada, Inkopal Mabesal dan Dispotmaral.
Hingga saat ini harga vanili meningkat mencapai Rp 8 juta per kilogram. (rel )