Lintas Utara Pulau Flores Lumpuh
ENDE,GlobalFlores.com-Menyusul hujan lebat dalam beberapa hari terakhir membuat deker penghubung di Desa Tou,Kecamatan Kota Baru,Kabupaten Ende jebol, Sabtu (11/2/2023).
Jebolnya deker tersebut praktis membuat wilayah Trans Utara Flores lumpuh mengingat jalan tersebut menjadi penghubung antara tiga Kabupaten di Pulau Flores masing-masing Kabupaten Sikka dan Ende serta Kabupaten Nagekeo.
Menyikapi hal tersebut, VINSENSIUS SANGU, S.H., M.H.
Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Ende mengatakan memperhatikan hujan deras yang mengguyur Flores khususnya kabupaten Ende beberapa hari terakhir ini, mengakibatkan sejumlah fasilitas umum rusak berat dan memporak porandakan sumber-sumber penghidupan rakyat.
Terdeteksi kerusakan yang disebabkan oleh curah hujan yang tinggi ini diantaranya kebun para petani ladang rusak dan terancam gagal panen, hamparan persawahan warga terenjam banjir, ternak peliharaan petani hangus terbawa banjir.
Selain sumber utama penghidupan warga yang mengalami kerusakan da kehilangan tersebut, terpantau pula sejumlah fasilitas umum terutama jalan utama trans Flores bagian Utara putus total.
Satu-satunya jalur transportasi untuk masyarkat kawasan Utara di pulau Flores yang menghubungkan kabupaten Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo, Ende, Sikka dan Flores Timur ini tidak bisa dilalui lagi bagi manusia dan kendaraan baik roda dua maupun roda empat karena terjadi kerusakan berat yakni jebolnya deker yang berlokasi di desa Tou Kecamatan Kotabaru Kabupaten Ende, atau di titik kilo meter ke 112 dari pusat ibu kota kabupaten Ende.
Dari pantauan lapangan atas kondisi kerusakan jalan trans Utara tersebut, maka sebagai representasi perwakilan rakyat, saya mendesak kepada pemerintah untuk segera hadir menyelesaikan permasalahan strategis bagi rakyat di wilayah Utara, agar jalur jalan tersebut segera diperbaiki dan dapat berfungsi kembali.
Selain itu, pemerintah baik pemerintah kabupaten terutama Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Dinas PUPR kabupaten Ende, diharapkan segera menurunkan tim untuk membuat jalan alternatif sebelum jalan tersebut diperbaiki yang kuat dan tangguh.
Dengan membuat jalan alternatif yang bersifat darurat, maka bukan saja menormalkan kembali kondisi akses transportasi trans Utara Flores tetapi lebih dari itu, pemerintah menyelamatkan akses perekonomian, sosial, kesehatan dan pendidikan yang satu-satunya diakses melalui jalur jalan trans Utara yang sedang rusak berat tersebut.
Selain itu, mengingat jalur jalan trans Flores bagian Utara tersebut adalah jalur jalan tanggung jawab utama pemerintah provinsi NTT, maka saya meminta kepada pemerintah daerah kabupaten Ende, untuk segera mungkin melakukan komunikasi dan koordinasi untuk sesegera melakukan pembangunan kembali atau renovasi terhadap titik-titik yang mengalami rusak berat agar akses transportasi darat trans Flores dapat berjalan dan berfungsi normal serta terhindar dari kecelakaan dan kematian warga,ujar Vinsensius.
Selain itu, memperhatikan musim penghujan masih panjang, dan curah hujan yang terus bertambah dari hari ke hari, maka pihaknya meminta pemerintah untuk perlu menyiapkan tim dan sejumlah peralatan strategis dan ditempatkan pada titik-titik strategis rawan longsor dan rawan rusak.
Hal ini dimaksudkan agar proses perbaikan dan penormalan atas akses jalan yang rusak bisa segera diatasi sebagaimana esensi kehadiran pemerintah yakni melayani rakyat dengan sungguh dan responsif terhadap persoalan-persoalan yang dihadapi warga negara,ungkap Vinsensius.