Kepala LLDIKTI Wilayah XV NTT Bilang APK dan APT Uniflor Sangat Baik

ENDE,GlobalFlores.com-Kepala LLDIKTI Wilayah XV NTT, Prof Dr Adrianus Amieka, S.T,M.Eng mengatakan bahwa akreditasi baik Akreditasi Program Studi (APS) maupun Akreditasi Perguruan Tinggi (APT) di Kampus Uniflor sangat baik karena dari 16 Program Studi (Prodi) semunya terakreditasi (Baik sekali dan Baik dan APT pada posisi B.
Hal tersebut dikatakannya dalam sambutan pada pelaksanaan Wisuda Sarjana Lulusan Semester Genap T.A 2021/2022 Periode Oktober 2022 Universitas Flores, Selasa (29/11/2022) di Auditorium H.J Gadi Djou.
“Saya kira ini adalah pada setiap Perguruan Tinggi untuk melakukan pengendalian secara berkesinambungan ukurannya yakni Akreditasi baik APS maupun APT untuk Uniflor saya melihat sangat baik, karena dari 16 Program Studi (Prodi) semunya terakreditasi (Baik sekali dan Baik dan APT pada posisi B,”katanya.
“Saya kira ini perlu terus dipertahankan mutunya dengan baik dan dengan memastikan pengendalian mutu internal,”ujarnya.
Menurut Prof Adrianus Perguran Tinggi yang menjaga mutu dan kualitasnya pasti lulusannya kredible, dan pasti kapital stoknya sangat memadai.
Perguruan Tinggi sebagai wadah dalam mengembangkan setiap individu mahasiswa agar mampu membangun keunikan potensi pribadi melalui proses pembelajaran dengan tujuan peningkatan daya saing jurusan.
Ambil contoh Uniflor yaitu lalusan yang siap menghadapi persaingan di pasar global dengan memastikan Edupreneurship dan Mentoring telah terlaksana dengan baik,ujar Prof Adrianus.
Prof Adrianus berharap agar lulusan Uniflor menjadi Edupreneurship. Edupreneurship merupakan gabungan dari kata education pendidikan dan entrepreneurship (kewirausahaan) Edupreneurship ingin kewirausahaan dalam dunia Perguruan Tinggi.
Sehingga Edupreneurship bisa diartikan sebagi pendidikan proses pembelajaran pada IT yang berfokus pada kegiatan berwirausaha baik melalui serangkaian kebijakan Kementrian Pendidikan melalui kebijakan kampus merdeka dimana mahasiswa berhak untuk mendapatkan pembelajaran diluar program studinya.
Eksplorasi pengetahuan dan kemampuan di lapangan selama lebih dari satu semester belajar dan memperluas jaringan di luar program studi atau kampus asal serta menimba ilmu secara langsung dari mitra berkualitas dan terkemuka.
Hal-hal ini tentunya akan membekali lulusan PT yang memiliki daya resilience yang tinggi mempunyai keunikan penggalian potensi pribadi, adaptif dengan perkembangan jaman dan pada akhirnya tertanan jiwa kreatifitas dan kewirausahaan,ujar Prof Adrianus.
Dengan memiliki jiwa edupreneurship dari Perguruan Tinggi terbangun sekaligus lulusan akan menjadi sang pencipta pekerjaan (job creator) dan bukan menjadi pencari kerja (job seeker).
Dikatakan Bagian Kemdikbudristek, berharap Perguruan Tinggi terus meningkatka jejaring dengan Kementerian maupun lembaga lain pada tingkat daerah Provinsi dan Kabupaten serta Kota untuk memastikan dukungan Perguruan Tinggi terhadap program dan agenda-agenda pembangunan di daerah jejaring dengan dunia usaha.
“Kami perlu memastikan bahwa setiap kampus telah menerapkan kebijakan anti perundangan dan anti-korupsi,”katanya.
Pada bagian lain dalam sambutanya, Prof Adrianus mengatakan bahwa angka partisipasi kasar (APK) Perguruan Tinggi di Provinsi NTT baru mencapai 27 persen (2021).
Sedangkan APK Perguruan Tinggi khususnya di Kabupaten Ende saat ini APK masih 25 persen setelah Kota Kupang 98 persen dan Kabupaten Manggarai serta Kabupaten TTU masing-masing 33 persen.
Jika dari sisi komparatif dengan provinsi lainnya di Indonesia – APK PT NTT masih tergolong rendah, namun diharapkan dukungan Perguruan Tinggi yang ada dan komitmen pemerintah daerah yang ada diharapkan bisa juga mendukung nilai APK sektor pendidikan di NTT bisa tumbuh baik sesuai harapan pemerintah,ujar Prof Adrianus.
Kongkritnya diharapkan Provinsi NTT semakin baik dari sini APK dan dari Kementrian Pendidikan, Kebudayaan. Kiset dan Teknologi (Kemdikbudistek) melalui LL.DIKTI wilayah 15 tentunya untuk berbahagia untuk capaian ini melalui ruang akademik yang dilaksanakan dan dikontribusikan oleh Uniflor dengan berbagai strategi pelaksanaan melalui wadah Tri Darma PT yang dikenakan kepada Civitas Akademik.
Dan salah satu implikasinya pada peningkatan daya saing lulusan selain kapasitas industri dan dunia kerja menjadi sangat penting.
Tuntutan daya saing tenaga kerja wisudawan yang merupakan produk Pergruan Tinggi yang berakhlak mulia ini seyognya merupakan segmen produk akhir pembentukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang tercepat.
Oleh karena itu karena itu penguatan mutu Perguruan Tinggi perlu dijaga. dikontrol melalui pelaksanaan evaluasi mutu internal Perguruan Tinggi,ujar Prof Adrianus. (rom)