Regional

SMKN 2 Ende Produksi Kompor Pellet  Sare Pawe

ENDE,GlobalFlores.com—SMKN 2 Ende memproduksi kompor Pellet Sare Pawe yang merupakan hasil dari pengembangan kompetensi para siswa melalui program TJSL (Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan).

Kompor tersebut merupakan kompor berbahan bakar Pellet Biomasa.

Kepala Sekolah SMKN 2 Ende, Fransisco Soares  menyampaikan terima kasih atas kepedulian PLN mendukung pengembangan kompetensi para siswa melalui program TJSL (Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan) untuk memproduksi Kompor Pellet (Komplet) Sare Pawe berbahan bakar pellet biomasa yang merupakan salah satu produk kreatif SMKN 2 Ende.

Menurut Fransisco, kegiatan produksi kompor pellet biomasa, terjadi kolaborasi para siswa, dimana siswa jurusan Multimedia mendesain model kompornya, kemudian siswa jurusan Teknik Pemesinan yang memproduksi beberapa komponen kompor yang selanjutnya akan dirakit oleh para siswa jurusan Teknik Pengelasan.

Selain itu Fransisco menyampaikan bahwa kegiatan produksi kompor pellet juga telah mendorong tumbuhnya sirkuler ekonomi dimana beberapa komponen kompor pellet seperti tiang dan tabung pembakaran disuplai oleh UMKM.

Dengan adanya bantuan PLN juga mendukung program SMKN 2 Ende, dimana produk kompor pellet akan dipasarkan di gedung business centre SMKN 2 Ende dan hasil tersebut telah mengikuti seleksi produk kreatif antar SMK binaan BBPPMPV BOE Malang dengan peserta berjumlah 100an lebih SMK Jawa Bali dan Nusa Tenggara.

Dalam ajang itu  SMKN 2 Ende lolos 15 besar sehingga diundang ke BBPPMPV BOE Malang untuk pembinaan dan bantuan modal untuk meningkatkan produksi kompor pellet.

Semoga program PLN untuk mendorong pemanfaatan EBT melalui program TOSS (Teknologi Olah Sampah di Sumbernya) dan program pendukungnya mendapat perhatian dan partisipasi dari para stakeholder lainnya, sehingga semangat pemanfaatan EBT menggantikan energi fosil berhasil dan memberi manfaat bagi masyarakat,ujar Fransisco.

Kompor Pellet Hasil Karya Siswa SMKN 2 Ende

Lambok R. Siregar selaku Manager PLN UPK (Unit Pelaksana Pembangkitan) Flores menyampaikan, Program TJSL PLN berupa sarana penunjang TOSS merupakan bagian dari wujud kepedulian PLN mendukung lingkungan yang bersih dan sehat, menjaga kelestarian alam dan meningkatkan bauran energi bersih.

Lambok menyampaikan bahwa ketersediaan energi fosil yang terbatas dan tidak ramah lingkungan serta upaya peningkatan bauran EBT (Energi Baru Terbarukan) menjadi 23 persen pada tahun 2025 yang menjadi target pemerintah.

“Ini merupakan peluang untuk berkolaborasi mencari potensi-potensi sumber daya yang ada seperti sampah organik dan sumber daya lainnya yang dapat dikelola untuk diolah menjadi energi bersih yang ramah lingkungan,”katanya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
WhatsApp

Adblock Detected

Nonaktifkan Ad Blocker untuk melanjutkan