Jelang Kedatangan Presiden,Aksi Vandalisme Warnai Tribun Lapangan Pancasila
ENDE, GlobalFlores.com—Ditengah pemberitaan tentang rencana kedatangan orang nomor satu di RI, Presiden Jokowi ke Ende pada 1 Juni 2022 guna memimpin Apel Peringatan Hari Lahir Pancasila di Lapangan Pancasila keberadaan Lapangan Pancasila justru tercemar oleh ulah oknum warga yang tidak bertanggungjawab dengan melakukan aksi vandalisme berupa tulisan dan gambar pada tembok di Tribun Lapangan Pancasila.
Pantuan GlobalFlores.com, Rabu (4/5/2022) sisi tembok maupun tiang dipenuhi dengan tulisan dan gambar atau aksi coret-coret dengan kata-kata berupa nama maupun tulisan lainnya. Bahkan ada tembok ditulis dengan kata-kata yang tidak senonoh.
Menyikapi kondisi tersebut politisi Partai Demokat Kabupaten Ende, Maxi Mari mengatakan bahwa Vandalisme adalah perbuatan merusak dan menghancurkan hasil karya seni dan barang berharga lain. Contoh vandalisme adalah corat-coret, grafiti liar, perusakan, penghancuran, dan pencemaran lingkungan.
“Dalam konteks aksi vandalisme ini kita harus tau dulu apa penyebabnya, bahwa ada juga aksi seperti ini sebagai kreasi seni dalam bentuk kritik atau kontrol pada pemerintah ada juga kemurnian kenakalan remaja atau tulisan iseng,”katanya.
Melihat bentuk tulisan yang ada tribun di Lapangan Pancasila lebih cenderung aksi kenakalan atau mengelaborasi pikiran kotor dalam coretan dinding juga mempublish namanya biar di ketahui oleh teman atau orang lain.
“Jika ditelesuri apa penyebabnya pasti kita bisa tau kenapa aksi ini bisa dilakukan, bisa juga di latari tempat itu sehingga memunculkan tulisan sebagai representasi ungkapan penglihatan,”katanya.
Bagi pelaku perbuatan ini adalah tindakan dalam kategori penyimpangan sosial dan pelanggaran hukum,ujar Maxi.
Maka penting pola pendidikan dan penciptaan rasa aman bagi anak serta pengawasan bagi anak anak. Terkait dan khusus penjagaan di tempat tempat bersejarah seperti di lapangan Pancasila ini perlunya peningkatan penjagaan dan pengawasan,ungkap Maxi.
“Menurut saya kelemahan penjagaan dan pengawasan bisa merubah imets tempat bersejarah menjadi tempat yang salah dalam realitas,”katanya.
“Dan ini justru menjadi pukulan yang memalukan bagi masyarakat kita khususnya pemerintah daerah kabupaten Ende,”tambahnya.
Melihat kondisi yang ada,Maxi meminta kepada pemerintah atau dinas tehknis terkait agar segera menghapus tulisan yang ada dan jangan dibiarkan seakan menjadi hal yang biasa apalagi menurut rencana Presiden RI Jokowi akan datang ke Ended an tujuan utamanya ke Lapangan Pancasila.
“Tentu tidaklah etis kalau sampai aksi vandalisme yang dengan kata-kata yang tidak senonoh terlihat oleh para tamu apalagi oleh Presiden RI,”kata Maxi.