Renungan oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk – Ka SMPK Frateran Ndao
SEMANGAT PAGI, dalam Injil hari ini dikisahkan tentang Yesus Di Tolak Oleh Orang Yahudi (Yoh. 10: 31 – 42). Pertanyaannya adalah mengapa Yesus di tolak oleh orang Yahudi? Yesus ditolak oleh orang Yahudi, bukan karena suatu perbuatan baik, yang dilakukan oleh Yesus, melainkan karena Yesus menurut kacamata orang Yahudi, pertama menghujat Allah dan kedua karena Yesus menyamakan Diri Nya dengan Allah, sebab mereka menganggap Yesus hanya seorang manusia biasa. Disinilah letak persoalannya, bahwa orang Yahudi tidak mampu melihat sisi ke Allah an dalam diri Yesus, yang telah dibuktikan melalui berbagai mukjizat dan tanda yang dilakukan Nya, yakni dengan menyembuhkan orang orang sakit, membangkitkan orang mati dan mengusir setan serta berbagai mukjizat dan tanda lainnya. Bagi manusia biasa, mustahil bisa melakukan itu, apalagi membangkitkan orang mati. Itu hanya bisa dilakukan oleh Allah. Namun, mereka tidak bisa melihat berbagai mukjizat dan tanda yang dilakukan oleh Yesus, karena mata inderawi dan mata hati mereka telah dibutakan oleh kebencian, oleh iri hati, dan oleh kesombongan. Akibatnya, mereka tidak akan memperoleh keselamatan hidup yang kekal. Bagaimana dengan kita? Kita pun diharapkan tetap melakukan perbuatan baik, sekali pun ada orang yang benci, iri hati dengan perbuatan baik yang kita lakukan. Bunda Teresa dari Kalkuta pernah menulis ” apabila engkau berbuat baik, orang lain mungkin akan berprasangka bahwa ada maksud tersembunyi di balik perbuatan baik yang engkau lakukan itu. Tetapi tetaplah berbuat baik”. Maka, mari jadikan diri kita agen perbuatan baik. Dan untuk hari ini, sudahkah kita melakukan perbuatan baik? Jika belum, masih ada waktu sebelum matahari terbenam. Jangan biarkan satu hari berlalu tanpa perbuatan baik, sekecil apapun itu. Semoga demikian 🙏🙏
