PLN Tanam 5.000 Batang Bambu di Sekitar Lokasi Pengembangan PLTP Mataloko

BAJAWA,GlobalFlores.com–
PT PLN Persero UIP Nusa Tenggara melakukan program penghijauan dengan penanaman 5.000 batang bibit bambu dalam rangka program pelestarian lingkungan hidup di sekitar lokasi Pengembangan PLTP Mataloko FTP-2 (20 MW),Rabu (23/2/2022).
Program tersebut bekerja sama dengan Yayasan Cendana Mekar Kabupaten Ngada, serta pelaksanaan penanaman dilakukan bersama masyarakat 5 Desa di Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada, NTT.
Direktur Yayasan Cendana Mekar, Hironimus Reba Watu mengatakan bahwa Bambu yang dipilih masyarakat jenis Bambu Petung (Dendrocalamus asper) dilatarbelakangi karena jenis ini akan lebih banyak hasil saat panen.
Hironimus juga menyampaikan bahwa masyarakat 5 Desa tersebut senang menerima bibit bambu tersebut dan masyarakat berkesempatan untuk menanam dan merawat bambu tersebut sampai bisa tumbuh dan berkembang.
Bobby Robson Sitorus sebagai Pejabat Pengendali K3 dan Lingkungan Hidup PLN UIP Nusa Tenggara menyampaikan bahwa kegiatan ini untuk mewujudkan visi PLN dalam transformasi Green serta wujud sosial responsibility PLN dalam pengembangan PLTP Mataloko FTP-2 (20 MW).
Bobby menjelaskan bahwa bambu banyak manfaatnya antara lain bambu mampu menyimpan air dengan baik karena 1 rumpun bambu dapat menyimpan 5000 liter air pada musim hujan untuk dialirkan ke tanah pada musim kemarau.
Selain itu bambu dapat menyerap karbon CO2 karena 1 Ha bambu mempu menyerap dan menahan 50 ton CO2 per tahun.
Sementara dari segi ekonomis, bambu dapat dibududayakan secara lestari dan berkesibambungan yang dapat dipanen secara regular tanpa mengurangi fungsi sebagai tutupan hutan dan konservasi air.
Bambu juga dapat diolah menjadi beranekaragam produk seperti makanan (rebung), tekstil, furnitur dan bahan bangunan”
Koordinator Yayasan Bambu Lestari Paskalis menyampaikan bahwa hal yang terpenting dari pelestarian bambu bukan saat ditanam, tetapi juga perawatannya dan menjaga tidak dimakan atau dirusak oleh ternak sapi atau kambing.
Untuk itu, masyarakat harus berperan aktif dalam mengembangkan bambu ini dan mau merawat yang sudah ditanam agar bisa dinikmati hasilnya.
Paskalis juga menambahkan bahwa tanaman bambu menjadi salah satu pilihan karena masa panen tidak begitu lama atau berkisar lebih kurang lima tahun.
Pemanfaatan tanaman ini juga akan memberikan nilai tambah bagi pendapatan masyarakat dalam pengembangan ekonomi kreatif.(rom)