Regional

Masyarakat Ende  Diajak Gunakan Kompor Biomassa Pengganti Minyak Tanah

ENDE, GlobalFlores.com– Setelah mendukung sejumlah uji coba  hingga komersialisasi co-firing di PLTU, Pemerintah Kabupaten Ende melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH)  bersama startup company comestoarra.com dan NGO Anak Cinta Lingkungan (ACIL) mendampingi masyarakat dalam pemanfaatan Teknologi Olah Sampah di Sumbernya (TOSS) sebagai Bahan Bakar Terbarukan (Renewable Fuel),Jumat (4/2/2022) di Kantor DLH Kabupaten Ende .

Dalam rilis yang diterima dari Ketua Acil, Umar Hamdan menyatakan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Ende, Haris Abdul Madjid mengatakan TOSS akan menjadi solusi permasalahan sampah di Kabupaten Ende yang didominasi oleh sampah biomassa seperti ranting dan  daun maupun  rumput serta alang-alang, hingga limbah pertanian dan perkebunan yang beberapa kali mengakibatkan banjir di sejumlah lokasi, khususnya di Kota Ende.

Pengolahan sampah biomassa tersebut akan menghasilkan pelet TOSS yang berfungsi untuk bahan bakar kompor biomassa dimana akan mensubstitusi minyak tanah yang mahal dan langka.

Selain itu pelet TOSS juga akan membantu masyarakat untuk mengurangi penggunaan kayu bakar akibat mahal dan langkanya minyak tanah tersebut.

Haris Abdul Madjid mengatakan Pemerintah Kabupaten Ende sedang berkoordinasi dengan kementerian terkait untuk bantuan beberapa unit TOSS sesuai Detail Engineering Design atau  RDF skala komunal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Sambil menunggu proses, maka langkah yang dilakukan selama 6 bulan kedepan adalah menggencarkan sosialisasi dan capacity building kompor biomassa berbahan bakar ranting dan kayu cacahan yang selama ini tidak dimanfaatkan oleh masyarakat.

“Kalau sebelumnya kita fokus pada peletnya, sekarang kita fokus pada kompornya,” kata Haris.

Abdul Haris  mengatakan saat ini, Pemerintah Kabupaten Ende juga mendapatkan solusi penyediaan kompor dari kolaborasi startup company comestoarra.com dan ACIL, dimana tercipta suatu molding stove (cetakan kompor) yang dapat mencetak kompor biomassa dari bahan tanah liat ATAU semen dan pasir.

Ketua ACIL, Umar Hamdan mengatakan bahwa untuk bisa menyolusikan permasalahan sampah biomassa, maka hal utama yang harus dilakukan adalah membuat masyarakat yakin bahwa sampah biomassa tersebut dapat dimanfaatkan untuk energi.

“Dengan kondisi minyak tanah yang mahal dan langka saat ini, masyarakat benar-benar membutuhkan energi yang murah dan bersih,”katanya.

Kompor biomassa inilah yang akan menjadi solusi ketersediaan energi dengan memanfaatkan sampah biomassa. Bukan hanya pelet, namun juga ranting-ranting dan juga cacahan kayu yang melimpah di kabupaten Ende,”ujar Umar.

Umar Hamdan menambahkan bahwa ketika masyarakat sudah mengetahui manfaat, maka selanjutnya program TOSS yang telah menjadi program bupati Ende sejak 2020, akan mudah disosialisasikan kepada masyarakat. “Semuanya butuh proses.

Pemerintah melalui Dinas LIngkungan Hidup tidak bisa sendiri. Semua elemen masyarakat harus bergerak bersama-sama. Apalagi kabupaten Ende sudah mendapatkan perhatian yang sangat baik dari pemerintah pusat dan dunia internasional,” lanjut ketua ACIL.

Molding Stove (Cetakan Kompor) Biomassa

Teknologi Olah Sampah di Sumbernya (TOSS) adalah suatu inovasi yang digagas oleh Dr. Ir. Supriadi Legino, MM., MBA., MA., yang pernah menjabat sebagai direktur PT PLN (Persero) pada periode 2008-2010.

Supriadi juga pernah memimpin Sekolah Tinggi Teknik PLN (STT PLN) selama 2 periode. Ide dasar dari TOSS adalah bagaimana sampah dapat dikelola secara komunal dan dapat dikonversi menjadi energi terbarukan.

Bagi Supriadi, sampah (organik dan biomassa) adalah sumber energi terbarukan. Sedangkan jenis energi yang dihasilkan dari matahari, angin, panas bumi, air adalah suatu jenis energi yang terberikan.

Dengan kondisi geografis, sosial-kemasyarakatan, hingga sumber daya manusia, maka Supriadi meyakini bahwa pengelolaan sampah di sumbernya menjadi bahan bakar terbarukan (renewable fuel) akan lebih efektif dan ekonomis bila dilakukan. (*/rom)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
WhatsApp

Adblock Detected

Nonaktifkan Ad Blocker untuk melanjutkan