Regional

 Forum Komunikasi Pengguna Pasar Geruduk DPRD dan Kantor Bupati Sikka,Ada Apa ? 

MAUMERE,GlobalFlores.com–Forum Komunikaksi Pengguna Pasar ( FKPP) Kabupaten Sikka,  menggelar aksi ke DPRD  dan Kantor Bupati Sikka,  menolak adanya pasar ilegal yang semakin marak di Kabupaten Sikka, Senin (31/1/2022) di Maumere.

Dalam aksi di  DPRD Sikka ini FKPP  menemui sejumlah anggota DPRD Sikka. Melihat aksi masa yang begitu banyak,  Wakil ketua DPRD Sikka, Yoseph Karmianto Eri mengajak perwakilan FKPP untuk berdialog diruang kerja Ketua DPRD Sikka.

Dalam dialog tersebut disepakati, FKPP dan anggota DPRD Sikka menemui Bupati Sikka dan berdialog untuk menutup sejumlah pasar ilegal.

“Kami anggota DPRD Sikka sudah menyampaikan berulang kali kepada pemerintah agar segera menutup pasar-pasar ilegal dan semuanya terpusat di pasar yang resmi yang disediakan oleh pemerintah,”kata Wakil ketua DPRD Sikka,  Yoseph Karmianto Eri.

Namun demikian ketika keputusan selesai dan FKPP siap menuju kantor bupati, salah seorang anggota DPRD Sikka Yoseph Nong Soni, justru meminta  warga untuk berdialog dengan anggota DPRD diruang sidang utama.

Teriakan itu membuat wakil Ketua DPRD Sikka, Yoseph Karmianto tidak berbuat banyak. Wargapun mengikuti dialog, namun dialog tersebut berakhir ricuh.

Warga yang hadir mulai bosan dengan argumen sejumlah anggota DPRD yang terkesan hanya untuk memenuhi kepentingannya.

Warga kemudian keluar ruangan dan berteriak-teriak

“Kami bosan dengan ocehan anggota DPR yang hanya menghabiskan waktu, sejak pagi hingga siang ini. Lapar kami tahan berharap ada solusinya, namun hanya omog kosong,”ungkap sejumlah warga.

Diringi musik Gong waning dan tarian FKPP kemudian menuju kantor bupati, setelah menunggu beberapa jam Bupati, Fransiskus Roberto Diogo akhirnya datang menemui  warga.

Kedatangan Robi  disambut dengan tepuk tangan dan sorak sorai, diikuti dengan musik Gong Waning.

Dalam dialog dengan perwakilan FKPP di ruangan kerja bupati,  Ketua FKPP, Marianus Krisensius membeberkan  tujuh tuntutan agar Pemda Sikka  segera menyikapinya.

Tujuh tuntutan tersebut diantaranya, menutup Pasar Wuring yang dinilai belum memiliki izin resmi juga menutup eks pasar Geliting dan kembali ke pasar Wairkoja yang resmi.

FKPP juga meminta agar menutup pasar di TPI dan kembali ke pasar tingkat yang resmi maupun menutup Portal di Pasar Alok  dan memberikan pengelolaannya kepada pihak  FKPP juga  menolak untuk membayar restribusi karena kondisi pasar yang sepi.

Sambil menunggu kebijakan pemerintah,  meminta restribusi pasar dimusyawarakan bersama pengguna pasar,  dan pengelola pasar ditangani langsung oleh  FKPP sendiri.

Ini tuntutan FKPP yang kami sampaikan kepada pemerintah Kabupaten Sikka melalui bupati .ungkap Marianus. ( rel )

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
WhatsApp

Adblock Detected

Nonaktifkan Ad Blocker untuk melanjutkan