Jadi Pilot Project, 8 Desa di Sikka Dipilih Ikut Bimtek Desa Inklusif

MAUMERE,GlobalFlores.com – Sebanyak delapan Desa di Kabupaten Sikka dipilih menjadi Pilot Project dalam kegiatan Bimbingan Teknis ( Bimtek) Desa Inklusif yang diselenggarakan oleh Kementerian Desa melalui Dirjen Pembangunan Desa dan Perdesaan dalam Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD).
Kegiatan ini berlangsung selama 3 hari sejak Selasa (7/12) hingga Kamis (9/12) di Aula Hotel Silvia Maumere.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Sikka, Fitrinita Kristiani ketika ditemui media, Selasa (7/12/2021), usai membuka kegiatan tersebut mengatakan bahwa, delapan desa yang ikut dalam kegiatan ini dipilih sebagai Pilot Project untuk di replikasi oleh desa lainnya ketika program ini berhasil.
Fitri menjelaskan, program ini kalau berhasil tentu akan direplikasi oleh desa lainnya melalui daerah karena kegiatan ini seluruhnya dibiayai oleh Kementerian. Delapan desa inilah yang akan menentukan berhasil tidaknya di daerah.
“Kriterianya adalah desa berkembang dan yang punya komitmen untuk membangun Desa Inklusif,” ujar Fitri.
Ia menambahkan, untuk membangun desa inklusif tentunya harus dimulai dari proses perencanaannya. kaum marginal di desa itu bukan terlibat secara langsung, tetapi ikut bersama-sama desa dalam membangun desanya, termasuk membangun dirinya sendiri.
Untuk mewujudkan desa inklusif lanjut Fitri, pertama perlu, membangun kelompok-kelompok masyarakat sebagai penggerak inisiasi serta memperjuangkan kepentingan dan aspirasi untuk mempengaruhi pengambilan keputusan strategis di desa.
Selanjutnya harus memperkuat kapasitas warga, dalam hal partisipasi, kerja sama, pengawasan, kemampuan kreatif dan inovatif, serta kemampuan teknis membantu dan mengontrol penyelenggaraan pemerintahan desa.
Disamping itu kata Fitri harus memanfaatkan ruang-ruang strategis dalam pengambilan keputusan desa serta melibatkan kaum yang selama ini termarginalisasi, dalam mewujudkan keputusan yang berkeadilan.
Berikutnya mengarahkan kebijakan yang memprioritaskan semangat kesetaraan.
Fitri juga meminta para Tenaga Pendamping Profesional (TA, Pendamping Desa, dan Pendamping Lokal Desa) untuk selalu berkoordinasi dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dalam rangka pendampingan dan pembinaan kepada desa-desa untuk keberlanjutan program ini.
Fitri juga menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Direktorat Jendral Pembangunan Desa dan Perdesaan terkait dengan Program P3PD Subkomponen 2B sembari mengatakan pihaknya siap mendukung untuk pelaksanaan kegiatnnya di desa dalam wilayah Kabupaten Sikka.
Informasi yang diperoleh media, Delapan desa yang dipilih dalam kegiatan Bimtek Desa Inklusif ini yakni, Desa Wairkoja dan Waiara dari Kecamatan Kewapante, Desa Bloro dan Tebuk dari Kecamatan Nita, Desa Paubekor dari Kecamatan Koting, Desa Manubura dari Kecamatan Nelle dan Desa Watuliwung dari Kecamatan Kangae. (ans)