Regional

Tidak Hadir Sidang, Ketua DPRD Sikka Beri Peringatan Keras Kepada Anggota

Foto/Karel Pandu

Ruang Sidang/Inilah ruang sidang DPRD Kabupaten Sikka yang tampak lenggang, Senin (1/11/2021).

GlobalFlores,Maumere–Lantaran tidak mengikuti sidang dan sering terlambat, Ketua DPRD Sikka Donatus David memberikan peringatan keras kepada anggotanya. Peringastan keras itu disampaikan David saat rapat paripurna X masa sidang I  tahun 2021/2022, Senin (1/11) 2021 di ruang sidang DPRD Sikka.

Sebelum Bupati Sikka,  Fransiskus Roberto Diogo, menyampaikan  pengantar nota keuangan atas rancangan peraturan daerah kabupaten Sikka  tentang perubahan anggaran pendapatan dan belanja daerah Kabupaten Sikka tahun anggaran 2021. Ketika itu David melihat banyak kursi anggota DPRD di ruang sidang yang kosong, sontak David dengan tegas mengingatkan anggota DPRD yang tidak hadir, bahwa apabila anggota DPR tidak menghadiri sidang, maka namanya akan dibacakan saat sidang.

Selain peringatan kepada anggota DPR,  David juga mengingatkan masing – masing ketua fraksi untuk menyampaikan kepada anggota fraksinya, agar selalu hadir setiap kali sidang.  Menurutnya banyaknya kursi yang kosong saat sidang membuktikan anggota tidak hadir sidang.

“jika masih ada anggota DPR yang tidak hadir sidang maka kami akan membacakan namanyua saat sidang,. Kita jangan hanya bisa mengkritik pemerintah, tetapi tidak bisa mengoreksi diri. “tegas David.

Penegasan David itu kemudian disetujui oleh sejumlah 18 anggota DPRD Sidang yang hadir ketika itu.

Dari 35 anggota DPRD yang hadir hanya 18 anggota. Kurang lebih 20 menit kemudian baru muncul anggota DPR yang memasuki ruangan.

Saat sidang berjalan, salah seorang anggota DPRD Yosef Nong Soni, yang berada diluar ruangan, langsung bereaksi keras, bahwa ketua DPRD juga sering terlambat sidang,  Soni bahkan menyoroti pernyataan ketua DPR bahwa anggota DPR bukan murid yang bisa diatur-atur, seperti dalam ruangan kelas.

Ungkapan Soni ini juga disaksikan sejumlah ASN yang berada diluar ruangan sidang.

Mirisnya aksi Soni itu menjadi bahan tertawaan sejumlah ASN yang menyaksikan sikap Soni yang terkesan arogan itu. Ungkapan Soni itu bukannya direspon baik oleh anggota DPRD lainnya malah menjajdi bahan tertawaan.

“Ketua juga sering terlambat, kami bukan siswa dalam kelas yang mau diatur-atur. Kami bukan muridan dan guru. Lagi pula ruang sidang ini bukan ruang kelas.”ungkap Soni.

Seperti yang disaksikan media ini, ditengah Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo  menyampaikan pengantar nota keuangan,  Soni baru melangkah masuk ruang sidang.

Dalam ruang sidang Soni tidak dapat berbuat banyak, hanya  mendengarkan penyampaian  bupati soal pengantar nota keuangan.

Hingga sidang berakhir jumlah anggota DPRD Sikka yang hadir sebanyak 20 orang.  (rel )

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
WhatsApp

Adblock Detected

Nonaktifkan Ad Blocker untuk melanjutkan