22,15 Persen Pangan di Ende Didatangkan Dari Luar
Foto/GlobalFlores.Com
Bupati Ende, Drs Djafar Achmad Meninjau Lapak Binaan Bank NTT, Selasa (19/10/2021)
GlobalFlores,ENDE—Masalah dan tantangan yang dihadapi Kabupaten Ende untuk mencapai status ketahanan pangan yang mantap masih cukup berat. Angka ketersediaan pangan di Kabupaten Ende sebesar 77, 85 persen artinya 22,15 persen harus didatangkan dari luar Kabupaten Ende.
Bupati Ende, Drs Djafar Achmad mengatakan hal itu saat membuka kegiatan puncak peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) di Aula H.J Gadi Djou, Universitas Flores (Uniflor) Ende, Selasa (19/10/2021).
Hal tersebut ujar Bupati Djafar, menjadi tantangan bagi bersama sedangkan produksi pangan dari hasil produksi sendiri sebesar 36,413,94 ton untuk memenuhi kebutuhan penduduk Kabupaten Ende sebanyak 270 .763 jiwa atau selama 9 bulan 7 hari.
Dikatakan pemantapan ketahanan pangan di Kabupaten Ende diperlukan kerja sama multi sektor dalam satu pemahaman yang sama.
Mengingat kondisi yang dihadapi semakin komplek dan tidak akan terselesaikan hanya oleh satu sektor saja. Masalah pangan memerlukan penanganan yang tepat dan bersifat holistik.
Berkenan dengan hal tersebut, Bupati Djafar mengajak kepada pemilik hotel, restoran dan rumah makan di Kabupaten Ende untuk berpartisispasi dalam memanfaatkan dan menyajikan produk pangan lokal serta memperluas jaringan penggunaan pangan lokal tersebut.
Bupati Djafar juga meminta agar setiap desa dan Kelurahan wajib menyediakan lahan dan mengembangkan kembali tanaman pangan lokal yang hampir punah.
Selain itu memanfaatkan pekarangan kantor, sekolah serta pekarangan rumah sebagai lahan penyedia bahan pangan dengan kegiatan budidaya umbi – umbian, sayur, buah, ternak dan ikan.
Setiap kedinasan rapat kedinasan, wajib menyajikan menu konsumsi berbahan baku pangan lokal. “One Day No Rice”.
Melakukan gerakan sehari tanpa nasi dan membiasakan untuk mengkomsumsi pangan yang beragam terutama bahan pangan lokal,ujar Bupati Djafar.