Ditransfer Rp 10 juta Dari PL, AD Mengadu ke Anggota DPRD Sikka

MAUMERE, Global Flores.Com – AD, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) trafo IGD. RSUD.dr. TC. Hillers Maumere yang ditetapkan sebagai tersangka mengaku dirinya sempat mendapat transferan dana Rp. 10 juta dari PL ke rekening banknya. AD kemudian mengadu ke anggota DPRD Sikka.
Kepada media ini, Selasa (23/11/2021) AD mengaku kaget tiba-tiba mendapatkan transferan uang senilai Rp 10 juta dari PL selaku penghubung dalam proyek pengadaan trafo IGD TC. Hillers Maumere, tanpa menjelaskan untuk apa.
“Saya kaget, kenapa tiba tiba saya dapat dana transfer 10 juta dari PL. Wah, ini sepertinya saya dijebak,” jelasnya.
Ketika ditanya soal sumber dana tersebut, AD mengatakan dirinya tidak tau dari mana sumber dana tersebut. Hanya saja kata AD, sebelumnya ia sempat dihubungi pihak Rumah Sakit agar ia cek ke CV. Catur Aera Teknologi sebagai kontraktor apakah sudah menerima dana pembayaran terakhir Rp. 100 juta untuk proyek senilai Rp. 1,7 miliar itu.
“Waktu itu saya dihubungi pihak rumah sakit, coba cek ke kontraktor apakah sudah terima transferan pembayaran terakhir sebesar Rp. 100 juta. Saya kemudian menghubungi EK selaku komisaris perusahaan dan jelaskannya bahwa sudah diterima,” ungkapnya.
Setiap kali berkomunikasi dengan EK lanjut AD, baru diketahui kalau uang muka proyek tersebut sebagiannya sudah diambil oleh PL.
“Waktu itu beberapa kali saya hubungi pak EK, lalu pak EK sampaikan bahwa dari Rp. 430 juta uang muka proyek tersebut, Rp. 200 jutanya telah diambil oleh PL. Pak EK juga sampaikan bahwa sebelumnya mereka juga telah memberikan uang Rp. 70 juta kepada PL,” jelas AD.
Mengetahui ada dana senilai Rp 10 juta yang ditranfer ke rekeningnya, AD kemudian mengambil uang tersebut dan menyimpannya dalam jok motor, lantas menuju rumah seorang anggota DPRD Sikka untuk mengadu terkait transferan uang tersebut.
Namun sebelumnya AD menghubungi terlebih dahulu anggota DPRD Sikka tersebut, agar menghadirkan PL dirumah anggota DPR tersebut.
“Uang itu saya ambil lalu saya ke rumah salah seorang anggota dewan. Di sana ternyata PL tidak ada. Saya bilang, kenapa PL transfer uang ke saya?. Ini uang untuk apa?. Kalau begini sama dengan mau jebak saya. Lalu dia juga bilang Kok kenapa PL pakai transfer. Kami lalu hubungi PL, tetapi tidak bisa. Akhirnya kami ngobrol hal lain,” ungkap AD. ( rel )