Kesehatan

Kadinkes Ende:Stunting Menjadi Masalah Bersama Bukan Hanya Pada Sektor Kesehatan

ENDE,GlobalFlores.com-Kadis Kesehatan Kabupaten Ende,dr Aries Dwi Lestari SP,PD,Finasim mengatakan bahwa Stunting merupakan permasalahan bersama tidak hanya pada sektor kesehatan. Untuk menurunkan angka stunting, pemantauan pertumbuhan balita wajib dilaksanakan setiap bulan sebagai upaya deteksi dini permasalahan kesehatan balita. Hal ini sejalan dengan program kementerian kesehatan melalui transformasi di bidang kesehatan. Gerakan aktifkan posyandu untuk seluruh sasaran siklus hidup adalah salah satu upaya transformasi layanan primer bidang kesehatan.

Hal ini dikatakannya dalam laporan pada kegiatan kegiatan gerakan cegah stunting melalui gerakan aktifkan Posyandu di Desa Nemboramba,Kecamatan Ende,Selasa (26/3/2024).

Kegiatan tersebut dilakukan pada saat kunjungan kerja Bupati Ende,Drs Djafar Achmad dalam rangka percepatan penurunan stunting, AKI AKB sekaligus penyerahan satu unit mobil ambulans untuk Puskesmas Ndetundora.

Dikatakannya Dinas Kesehatan Kabupaten Ende melaksanakan kegiatan gerakan cegah stunting melalui gerakan aktifkan posyandu yang melibatkan seluruh kelompok masyarakat.

Kegiatan ini merupakan salah satu upaya dari pemerintah kabupaten Ende melalui Dinas Kesehatan untuk mendeteksi masalah  gizi dan menangani kasus gizi yang ditemukan  sesegera mungkin sehingga dapat meminimalisir kasus gizi buruk, gizi kurang, stunting, pencegahan dini penyakit tidak menular pada usia produktif serta lanjut usia.

Data prevalensi stunting kabupaten Ende tahun 2023 sebesar 6,8 persen atau sebanyak 1.241 kasus stunting,mengalami penurunan dari 8,9 persen 1. 749 kasus pada tahun 2022.

Khusus kecamatan Ende, prevalensi stunting juga mengalami penurunan dari 143 balita stunting tahun 2022, turun menjadi 85 balita stunting tahun 2023.

Namun di penimbangan Februari 2024 ini angka stunting mengalami peningkatan dimana untuk wilayah puskesmas riaraja sebanyak 50 kasus dan Puskesmas Ndetundora sebanyak 69 kasus,ujar dr Aries.

Mengatasi peningkatan ini dinas kesehatan melalui dana DAK non fisik Puskesmas telah menganggarkan dana intervensi PMT-Pemulihan sebesar Rp. 217.411.000 untuk Puskesmas Ndetundora dan untuk Puskesmas Riaraja sebesar Rp. 240.739.000 yang digunakan untuk PMT-P 52 ibu hamil dan 139 balita.

Untuk kesehatan ibu dan anak, dimana  tahun 2023  terjadi 8 kasus kematian ibu (Puskesmas Maukaro 1, Maurole 2, Nangapanda 1, Rukun Lima 1, Rewarangga 1, Ndetundora 1 dan Riaraja 1).  kasus kematian bayi sebanyak 23 kasus. Kecamatan Ende tidak menyumbang kasus kematian bayi.

          Melalui transformasi bidang kesehatan, memasuki tahun 2024 ini khususnya transformasi layanan primer melalui kegiatan posyandu akan mengalami perubahan dari posyandu yang terpisah- pisah menjadi posyandu integrasi semua siklus hidup mulai dari ibu hamil, bersalin, bayi balita, remaja, usia produktif dan lanjut usia.

Tahun 2023 dan 2024 melalui dana DAK fisik dan DAU GS telah memenuhi sarana prasarana penunjang ILP untuk 26 puskesmas.

Khusus kecamatan Ende untuk Puskesmas Riaraja dan Ndetundora telah dipenuhi berupa mobil ambulans 1 unit, coldstorage 1 paket, alat USG 2 unit, Antropometri Kit untuk 52 posyandu, posbindu Kit  4 unit, alat foging 1 unit, ALKES untuk Pustu tomberabu II 1 paket serta rehab Pustu Raburia.

“Untuk itu kami sangat mengharapkan kerjasama lintas sektor untuk terus bersama-sama mengawal program integrasi layanan primer ini sebagai upaya preventif dan promotif, tidak boleh lagi ada ibu hamil,bayi balita, remaja, usia produktif dan lansia yang tidak terpantau oleh tenaga kesehatan,”katanya.

  Terima kasih kepada para camat, kepala desa dan lurah, RT dan RW yang turut aktif dalam penggerakan sasaran posyandu setiap bulannya dan terus berjuang dalam upaya menurunkan stunting, AKI dan AKB.

“Kami sangat mengharapkan peran lintas sektor dalam penggerakan sasaran tidak hanya terjadi di bulan Februari dan Agustus, tetapi setiap bulan sasaran yang hadir posyandu harus 100 persen,”katanya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
WhatsApp

Adblock Detected

Nonaktifkan Ad Blocker untuk melanjutkan