Ayah Korban Beberkan Penganiayaan Anaknya Diatas Kapal Oleh Oknum Anggota Lanal Maumere

MAUMERE, GlobalFlores.com – Salah seorang saksi mata, Antonius Gregorius Rasong, yang adalah ayah kandung dari korban penganiayaan Kalitus Demon Mada (21), membeberkan tindakan penganiayaan yang dilakukan KLS Ari Yogi Pratama salah seorang anggota Pomal Lanal Maumere saat berada diatas kapal Dharma Rucita, Kamis (2/11/2023) sekitar pukul. 15.00 Wita di sekitar Perairan Sumbawa.
Antonius menejelaskan, pada saat penganiayaan tersebut, dirinya berada di dalam kamar, namun pintunya dalam kondisi terbuka, disaat para penumpang berlarian dan berteriak histeris dirinya mengintip keluar pintu.
Antonius melihat anaknya Kalitus tengah dipukul oleh salah seorang laki-laki yang belum diketahui namanya.
“Waktu kejadian itu saya berada didalam kamar namun pintunya dalam keadaan terbuka, karena mendengar orang berteriak histeris saya sempat mengintip keluar, dan penumpang lainnya berteriak kalau ada satu anak yang dipukul oleh salah seorang laki-laki, yang ternyata anggota Lanal Maumere,”kata Antonius.
Ditengah anaknya dipukul, Antonius berupaya melerai, dan memohon maaf kepada pelaku Yogi untuk berhenti melakukan pemukulan karena itu anaknya.
Namun demikian saat Antonius menyampaikan permohonan itu, Yogi langsung membentak dan meminta Antonius untuk tidak ikut campur saat Yogi melakukan penganiayaan.
“Melihat anak saya disiksa, saya mencoba untuk melerai sambil memohon untuk jangan dipukul karena itu anak saya, namun Yogi membentak dan meminta saya untuk tidak ikut campur seraya menyampaikan kalau penganiayaan itu urusannya ( Yogi red),”kata Antonius.
Saat tengah di pukul korban dan ayahnya masuk kedalam kamar sopir, dan saat berada didalam kamar sopir, Antonius lagi-lagi meminta maaf karena anaknya sudah sangat tidak berdaya akibat disiksa. Permohonan itu ternyata tidak digubris oleh pelaku Yogi.
“Saat berada dalam kamar sopir saya berulang kali memohon untuk berhenti melakukan penyiksaan terhadap anak saya, namun perhonan saya selaku bapaknya lagi lagi tidak digubris oleh Yogi, bahkan saat itu Yogi melayangkan pukulan menggunakan kepalan tanganya pada bagian kepala anak saya,”kata Antonius.
Waktu penganiayaan didalam kamar sopir itu hadir juga security kapal, namun herannya tidak berani melerai, karena diketahi yang melakukan penganiayaan itu adalah seorang tentara. Padahal awalnya kata Antonius tidak mengetahui kalau yang melakukan penyiksaan itu adalah seorang anggota TNI.
Didalam kamar sopir Yogi lagi -lagi melakukan penyiksaan dengan menjemput korban Kalitus dengan menggunakan kedua pahanya lalu disiksa.
Usai disiksa Kalitus kemudian dibawa kebagian ruangan informasi untuk didamaikan, namun ternyata saat berada di depan ruangan informasi bukannya untuk didamaikan tetapi korban Kalitus langsung dipukul berulang-ulang.
Didepan ruangan informasi itu Kalitus lagi dihajar pada bagian mulutnya hingga menguncurkan darah segar dari dalam mulutnya.
Saat salah satu keluarga menegur, Yogi langsung membentak “jadi kamu tidak terima dengan penyiksaan ini,” ujar Yogi.
Atas ungkapan Yogi itu salah satu keluarga merelakan dirinya untuk di pukul, namun hal itu tidak dilakukkan Yogi.
“Silahkan pukul, silahkan pukul”ungkap salah satu keluarga korban yang tidak tega melihat Kalitus disiksa.
Sementara salah satu korban lainnya Gabriel Toni (23) yang pada saat penyiksaan terhadap Kalitus ia menyembunyikan diri. Ketika berada di depan ruang informasi bersama Kalitus, lanjut Antonius, Yogi langsung menghajar Gabriel sebanyak dua kali berturut – turut.
Pada saat pukul itu Gabriel langsung terjatuh, melihat itu Antonius tidak mampu menahan ibu langsung menyeret kedua korban itu untuk diamankan.
“Yang saya sampaikan ini fakta dan tidak mengada-ada sesuai dengan apa yang saya lihat saat kejadian penganiayaan itu. Saat penganiayaan itu kapal tengah berlayar sesaat sebelum bersandar di labuan Bajo,”kata Antonius. (rel)