Siswa SDK Watupedar Ingin Menulis Buku Namun Dana Terbatas

MAUMERE, GlobalFlores.com – Siswa SDK Watupedar memiliki minta untuk menulis buku namun keterbatasan dana karena setiap siswa yang ingin mendaftar menulis buku wajib membayar Rp 50.000.
Keterbatasan dana tersebut menjadi kendala untuk mengembangkan bakat menulis anak.
Hal ini dikatakan Kepala Sekolah SDK Watupedar, Ermelinda Nona Erna SPd.Sd, Sabtu (16/9/2023) seusai meresmikan Taman Baca Masayarakat di Desa Watumerak, Kecamatan Doreng.
Erna menjelaskan, pendaftaran untuk mengikuti lomba menulis buku setiap siswa harus membayar Rp 50.000 hingga tulisannya diterbitkan.
Namun demikian untuk mengembangkan wawasan siswanya Erna mengaku sangat membutuhkan bantuan buku untuk sekolahnya.
Erna mengaku semenjak dirinya menjabat sebagai Kepala sekolah di SDK Watupedar, baru mendapatkan bantuan sumbangan buku oleh Ketua Pondok Baca di Kampung Kabor Yanto Deflores, Ketua forum taman baca masyarakat Kabupaten Sikka, Gregorius yang akrab di sapa Greg, dan Adrianus Bareng yang turut memberikan sumbangan buku dan koran bekas.
“Walau minat baca anak semakin tinggi namun kami masih mengalami kekurangan buku dan sarana yang dimiliki sekolah ini. Sarana yang ada saat ini merupakan swadaya dari orangtua murid. Total pengumpulan dana untuk pengadaan sarana sebesar Rp 5 juta,”kata Erna.
Sementara dampak minat baca anak kata Erna, dibuktikan dengan keikutsertaan siswa dalam perlombaan.
Erna juga mengaku sekolahnya sering mengikuti lomba Olimpiade Siswa Nasional (OSN). Dari lomba tersebut, SDK Watupedar selalu mendapat peringkat teratas baik ditingkat kecamatan, kabupaten maupun tingkat Propinsi. .
“Tahun 2023 mengikuti pesona sains di SMPK Frater kami hanya masuk semi final. Siswa/I kami juga mampu mendapat nilai ujian peringkat 1 hingga peringkat ketiga untuk tingkat kecamatan hingga kabupaten,”kata Erna.
Erna berharap dengan adanya TBM itu dapat terus meningkatkan minat baca bagi peserta didik,para guru dan masyarakat, sekaligus memanfaatkan TBM tersebut secara baik kedepan sekaligus menumbuhkan minat baca masyarakat.
Sementara itu salah satu pengacara yang juga ikut hadir dalam peresmian TBM di Desa Watumerak, Emanuel Herdiyanto Gleko S.H juga memberikan andil dengan menyumbang sejumlah buku bagi sekolah tersebut.
Kepada media ini Emanuel Herdiyanto Gleko SH yang akrab disapa Eman ini menjelaskan bahwa bantuan itu merupakan bentuk kepedulian terhadap kesadaran Literasi.
Bagi Eman, literasi itu menjadi salah satu kebutuhan untuk pengembangan dan membangun fundasi kesadaran berpikir dan pengetahuan generasi peduli Sikka.
“Saya kebetulan suka membaca,ketika melihat ada komunitas yang suka membaca yang dibuat oleh sesama kader PMKRI saya membantu menyumbangkan buku, mudah-mudahan kedepan hal-hal seperti ini positif untuk dilakukan dan kita akan berkomitmen untuk terus membangun kesadaran literasi dengan mendorong teman-teman untuk memberikan sumbangan buku,”kata Eman. ( rel )