Saat Kenduri Desa di Ende,BNPT Sebut Semua Pemeluk Agama Berpotensi Menjadi Radikal,Kok Bisa ?
ENDE,GlobalFlores.com-Saat menjadi pembicara dalam acara Kenduri Desa di Ende yang digelar di Masjid Raya Ende,Sabtu (22/7/2023),perwakilan dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT),Maira,mengatakan bahwa semua pemeluk agama dan aliran kepercayaan yang ada di dunia dan Indonesia khususnya berpotensi menjadi radikal maupun teroris kalau terjadi timbul pemahaman yang keliru akan ajaran agamanya maupun ajaran agama orang lain.
Oleh karena dibutuhkan kesadaran dan pemahaman yang benar akan agama sendiri sehingga dengan demikian tidak menimbulkan rasa benci dan dendam terhadap agama maupun kepercayaan orang lain.
Dikatakan bahwa para pelaku teroris maupun aksi radikalisme kerap dilakukan oleh orang dengan kondisi mayoritas dikarenakan memang penduduknya mayoritas bukan dikarenakan oleh ajaran agama tersebut.
“Semua agama mengajarakan tentang nilai cinta kasih dan saling menyayangi sesama mahkluk hidup,”ujarnya.
Maira yang memaparkan tentang definisi terorisme berbagai dampak nyata aksi terorisme di Indonesia mengajak warga Ende menjunjung tinggi toleransi dan tidak memberikan ruang atau tempat bagi terorisme dan radikalisme untuk bertumbuh dan berkembang di daerah tersebut.
Untuk diketahui Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melalui Forum Kordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi NTT melaksanakan kegiatan sosialisasi tentang pencegahan terorisme dan radikalisme.
Kegiatan yang dikemas dengan nama Kenduri Desa Damai “Kenali dan Peduli Lingkungan Sendiri” ini dilaksanakan di pelataran Masjid Agung Ende di Jalan Masjid Raya, Sabtu (22/7/2023).
Kegiatan yang dibuka oleh Bupati Ende, Drs Djafar Achmad, MM dihadiri perwakilan BNPT juga Kesbapolda Ende, MUI Ende, NU Ende, Muslimah NU Ende, GP Ansor, PMKRI Ende, OMK di Ende serta beberapa Ormas di Ende juga anggota TNI dan Polri serta media massa di Ende.
Ketua FKPT NTT yang juga Kepala Kesbapolda Provinsi NTT, Yohanes Oktavianus mengatakan kegiatan ini baru pertama kali dilaksanakan di Ende dan melibatkan elemen masyarakat.
Yohanes mengatakan pihaknya memilih Kabupaten Ende sebagai tempat kegiatan ini karena Ende adalah Rahim Pancasila.
Yohanes mengajak semua warga NTT untuk senantiasa menjujung tinggi nilai toleransi sehingga NTT layak dijuluki Nusa Terindah Toleransi.
Melalui kegiatan ini, BNPT dan FKPT mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tetap menjaga toleransi untuk mencegah pengaruh terorisme dan radikalisme.
Bupati Ende, Djafar Achmad menyampaikan terima kasih kepada BNPT dan FKPT yang telah memilih Ende sebagai tempat kegiatan.
Bupati Djafar mengatakan masyarakat Ende sangat menjunjung tinggi toleransi dan menjadi garda terdepan melawan terorisme dan radikalisme.
Bupati Djafar mengatakan bahwa Kabupaten Ende adalah salah satu barometer toleransi di Indonesia maka akan menjadi garda terdepan melawan terorisme dan radikalisme.(rom)