Harga Tomat di Kabupaten Sikka Anjok Petani Jebolan Israel Ini Bagi Gratis Kepada Warga
MAUMERE, GlobalFlores.com – Produksi tomat di Kabupaten Sikka meningkat, namun demikian harga di pasaran anjlok membuat Yance Maring,salah seorang petani jebolan Arava Int Center For Agricultural Training (AICAT) Israel memilih membagi-bagikan tomat hasil kebunnya kepada masyarakat di Kota Maumere,Jumat (7/7/2023).
Yance Maring membagikan tomatnya secara gratis kepada masyarakat di jalanan umum. Sedikitnya 500 kg tomat dibagikan gratis kepada masyarakat dibawanya menggunakan mobil pick up, Jumat (7/7/2023) di Kota Maumere.
Yance menjelaskan bahwa tomat yang dijualnya di setiap pasaran dengan harga Rp 1000 per kg namun tidak ada pembeli. Padahal sebelumnya harga tomat yang dijualnya dengan harga paling mahal Rp 45.000 per kg dan paling murah senilai Rp 30. 000 per kg.
Karena tidak ada maka Yance kemudian berkeinginan untuk membagi-bagikan hasil usahanya itu kepada masyarakat umum di jalanan.
Bersama awak media Yance membagikan tomatnya masyarakat yang melintas di jalanan umum pada setiap perhentian di Kota Maumere.
Yance mengaku ketersedian tomat di pasar tradisional di wilayah Kota Maumere, jarang dibeli oleh para pedagang sekalipun dijual murah dengan harga Rp 1000 per kg.
Seperti disaksikan di media ini Yance membagikan tomatnya secara gratis kepada masyarakat umum dilakukannya pada tiga titik, diantaranya, di perempatan Tugu Mof, Di depan Gelora Samador, dan didepan lampu merah Tugu Waning.
Saat pembagian tomat tersebut sejumlah warga yang melintas dijalanan umum mengaku kaget, dengan pembagian tomat secara gratis tersebut.
“Ini dikasih gratis kah, terima kasih ya,”kata Ani salah seorang warga saat berhenti di lampu merah tugu Waning.
Usai pembagian tomat kepada warga masyarakat itu Yance Maring kepada media menjelaskan bahwa tomat yang dibagikan itu dalam kondisi over produksi, dan tidak terjual di pasaran maka niatnya membagikan secara gratis tomatnya kepada masyarakat umum.
Pembagian tomat secara gratis kepada masyarakat umum itu kata Yance, agar lebih bermanfaat ketimbang dibuang.
Yance yang bergerak dalam usaha holtikultura dengan menggunakan sistim irigasi tetes ini, mengaku selain meningkatnya produksi tomat dari para petanai holtikultura, juga banyak petani sawah yang memanfaatkan lahan sawahnya untuk menanam tomat usai panen padi.
“Over produksi ini terjadi sudah beberapa tahun, “kata pria lulusan Arava Int Center For Agricultural Training (AICAT) Israel.
Yance berharap adanya perhatian Pemerintah Kabupaten Sikka untuk mengeluarkan kebijakan kepada para petani holtikultura, serta mampu menghadirkan industri pengolahan untuk mengantisipasi over produksi. (rel )