Ngaku Pendeta Aris Tipu Warga Sikka Uang Rp 68,500.000 Raib
MAUMERE, GlobalFlores.com – Mengaku sebagai Pendeta Penginjil, Aris Melkyanus Ninef,warga asal SoE,Kabupaten TTS, menipu warga Sikka dan akibatnya uang senilai Rp 68.500.000 ludes ditangan Aris.
Adapun modus penipuan yang dilakukan Arispun berfariasi. Untuk meyakinkan warga Sikka Aris mengaku ia dan isterinya adalah pendeta, dengan gaji sebagai Pendeta Penginjil senilai Rp 6 juta, dan isterinya Rp 5 juta, diluar gaji yang dibayar PT Friport di Papua tempat dimana ia bekerja.
Hal ini disampaikan korban penipuan yang dilakukan Aris atas nama Wenseslaus Purwanto, Minggu (2/7/2023), warga Asal Desa Namang Kewa, Kecamatan Kewapante, Kabupaten Sikka yang menjadi korban lantaran uang kost milik ibunya tidak dibayar, uang dipinjaman pada ayahnya Yohanes tidak dibayar, bahkan uang biaya rumah sakit saat Aris dirawat di rumah sakit Kewapante juga tidak dibayar.
“Aris baru membayar uang kos dua bulan, sementara satu tahun lebih belum dibayar hingga saat ini. Hal itu belum termasuk yang Aris pinjam pada ibu kos dan bapak Yohanes. Aris keluar dari kos bukan diusir, tetapi tetapi kami meminta untuk pergi mengambil uang, karena dia kos sudah satu tahun dan tidak dibayar, dari pada menumpuk terus,”kata Wenseslaus.
Bukan cuma itu Aris juga melakukan pinjaman uang pada Yohanes untuk acara wisuda anaknya yang diketahui bernama Keisa Ninef di Malang Jawa Timur, sehingga harus membutuhkan uang senilai Rp 10 juta , dan akan dibayar lunas dari gajinya sebagai pendeta dan uang gajinya selama di Friport Papua.
Semua keuangan yang dipinjam Aris, maupun uang kos senilai Rp 8.500.000, berjumlah Rp 68.500.000 yang belum dibayar hingga saat ini.
Kepada media ini Wenselaus menjelaskan bahwa Aris yang mengaku Pendeta mulai menggunakan kosnya sejak tanggal 11 April 2022.
Ketika itu Aris datang sendiri mencari kos. Saat Aris melihat kos, aris mengaku kos tersebut sangat cocok sesuai penerawangan isterinya yang juga merupakan seorang pendeta.
Kepada ibu kos yang juga adalah ibu kandung Wenseslaus ini, Aris juga mengaku dalam penerawangan isterinya itu, kos yang cocok keluarganya hanya berada di wilayah Bagian Timur Kota Maumere.
“Aris mengaku bahwa kos yang dilihatnya sangat cocok, sesuai dengan penerawangan isterinya sebagai seorang pendeta, dan wilayahnya ada di Bagian Timur, Kota Maumere,”kata Wenseslaus.
Setelah melihat kos itu, Aris langsung membayar satu kamar kos kepada ibu kos senilai Rp Rp 500.000 untuk satu bulan. Aris kemudian menuju kota Maumere menjemput anak dan isterinya menuju kos yang sudah dibayarnya. Bersama anak isterinya itu Aris juga membawa sejumlah barang yang terisi dalam 7 koper.
Lantaran barang yang cukup banyak itu, Aris kemudian menanyakan tempat jual lemari, kepada Yohanes ayah kandung Wenseslaus. Karena Yohanes memilik tempan pengusaha mebel, Yohanes kemudian menemui pemilik mebel untuk Aris membelikan satu lemari pakaian. Aris kemudian menujukkan satu buah lemari yang di sukainya.
Aris dan Yohanes lanjut Wenseslaus, kemudian Kembali ke rumah. Tidak lama kemudian pemilik mebel mengutus para pekerjanya mengantarkan sebuah lemari yang dipilih Aris. Herannya saat lemari yang dipesan Aris itu tiba di kos, Aris pura -pura kaget dan mengaku uang belum ada. Karena lemari sudah berada di kos yang di tumpangi Aris, Aris kemudian meminta Yohanes untuk talangin dulu pembayarannya, dan Aris akan membayar kembali setela gajinya terima. Yohanes terpaksa membayar harga Lemari senilai Rp 2. 100.000.
“Kepada bapak saya Yohanes, Aris menanyakan apakah ada yang menjual lemari, dan karena bapak memiliki teman yang biasa menjual lemari, maka bapak meminta Aris untuk melihat langsung di mebeler teman ayahnya. Di mebeler itu Aris memilih salah satu lemari yang disukainya. Herannya saat pekerja mengatarkan lemari ke kosnya, Aris tiba-tiba kaget dan mengaku uang tidak ada. Aris kemudian meminta Yohanes untuk membayarnya dulu dan akan dikembalikan setelah gajinya terima,”kata Wenseslaus.
Beberapa minggu kemudian kata Wenseslaus, Aris ke Malang Jawa Timur untuk mengikuti wisuda anaknya Keisa Amelita Ninef, karena anaknya akan di wisuda, Aris mengaku membutuhkan uang senilai Rp 10 juta. Pada bulan Mei 2022, dengan berbekal uang sejumlah Rp 10 juta, Aris dan isterinyapun berangkat ke Malang. Saat tiba di Malang, Aris juga mentransferkan uang kos untuk bulan kedua senilai Rp 500.000 melalui rekening Yohanes.
Kurang lebih dua bulan Aris dan keluarganya berada di Malang, Aris kemudian pulang ke Maumere bersama isteri dan dua orang anak, salah satu anak kurang lebih berumur 5 tahun, dan satu anak gadisnya yang biasa di panggil Keisa. Karena ada anak gadisnya itu Aris kemudian menyewakan satu kamar lagi untuk anak gadisnya.
Secara terpisah Aris Melkyanus Ninef yang dihubungi media ini, membantah keras atas tudingan Wenseslaus Purwanto.
Aris mengaku tidak pernah meminjamkan uang pada Yohanes ataupun ibu kosnya. Padahal uang kos yang disewanya sudah dibayar lunas. Bahkan sejaka dirinya berada di Malang, ia juga mentransferkan uang kos untuk tiga bulan berikutnya.
“Semua tudingan itu tidak benar, karena saya tidak pernah meminjamkan uang pada ibu kos. Saat saya di Malang saya juga langsung mentransferkan uang kos untuk tiga bulan. Tetapi kenapa saya dan keluarga diusir dari kos. Karena itu saya meminta perlindungan pada polisi,”kata Aris. ( rel )