Regional

Camat Alok Timur Ajak Warga Jadi Orang Tua Asuh Anak Stunting

MAUMERE, GlobalFlores.com  –  Kecamatan Alok Timur Kabupaten Sikka menjadi salah satu kecamatan  yang menjadi  lokus tim Satgas percepatan penurunan stunting, karena pencapaian percepatan penurunan stunting sangat baik dibandingkan kecamatan lainnya.

Dalam rapat monitoring dan evaluasi percepatan penurunan stunting, mendapat  banyak masukan dan usulan dari tim Satgas yang segera dilakukan bersama instansi lintas sektor tingkat kecamatan dan kelurahan.

Dalam usul saran tersebut  disampaikan  untuk perlu melakukan pemilihan bapak asuh  atau orangtua asuh  terhadap anak-anak stunting, sehingga dapat memberikan dampak  yang baik untuk penurunan stunting  baik tingkat kecamatan mayupun tingkat kabupaten. 

Camat Alok Timur, Nikolaus Emanuel kepada media ini,  Rabu  (24/5/2023) mengaku akan melakukan koordinasi  untuk mengajak masyarakat yang peduli untuk menjadi orangtua asuh  minimal satu orang untuk satu orangtua asuh ditingkat kelurahan, hal itu dilakukan Camat Alok Timur lantaran keterbatasan anggaran dan biaya.

Niko menjelaskan, berdasarkan data  tahun 2022 terdapat 300 lebih penderita stunting di kecamatan Alok Timur.  Tahun 2023 diketahui mengalami penurunan sebesar 9,5 persen dibawah 1 digit target propinsi minimal 10 persen atau 1 digit.

Menurut Niko data Puskesmas  yang tersebar di Kecamatan Alok Timur  terdapat dua Puskesmas  diantaranya Puskesmas Beru  yang telah mencapai 8,7 persen dan Puskesmas Teluk  yang terdiri dari 3 desa  di kepulauan telah mencapai 12,9 persen  dengan demikian total  untuk wilayah kecamatan Alok Timur mencapai 9,5 persen.  Walau demikian untuk tiga desa di wilayah kepualauan tersebut  perlu ada intervevnsi, lantaran harus menyebarangi  laut sehingga harus ditangani secara serius.

Hadir dalam rapat koordinasi itu diantaranya, kepala Puskesmas Beru, Kader Posyandu, TPK kelurahan dan koordinator  penyuluhan KB.

Salah seorang kader yang juga merupakan tim pendamping keluarga di Kelurahan Beru, Nini didamping tim PKK, Saida, menjelaskan,  bahwa kerja sama yang digalakkan Camat Alok Timur itu dinilai cukup memberikan harapan, namun hal itu tidak ada proaktif oleh pihak orangtua  saat adanya kegiatan di posyandu atau  memberikan makanan tambahan (PMT).

Nani berharap,perlu ada proaktif pihak keluarga, karena lazimnya banyak kader-kader sendiri yang mengantarkannya sendiri PMT tersebut. Padahal para kader mengalami kesulitan terutama terkait soal transportasi dan biaya.

Hal senada juga disampaikan Saida bahwa terkait PMT banyak keluhan karena meminta untuk harus sesuai dengan keinginan masing-masing anak yang mengalami stunting.  Walau mendapat keluhan  itu Saida selaku kader mengaku bahwa menu makanan yang diberikan itu telah sesuai dengan standar kesehatan  (rel )

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
WhatsApp

Adblock Detected

Nonaktifkan Ad Blocker untuk melanjutkan