Bersafari Dari Lembata Hingga Sikka, Gubernur Laiskodat Panen Raya Jagung
MAUMERE, GlobalFlores.com – Gubernur NTT Bungtilu Viktor Laiskodat melakukan safari dari Lembata hingga ke kabupaten Sikka langsung ikut melakukan panen raya jagung di Waibleler kecamatan Waigete, Sabtu (29/4/2023) di Maumere.
Usai panen raya jagung program Tanam Jagung Panen Sapi Pola Kemitraan ( TJPS -PK) tersebut Laiskodat menyampaikan bahwa panen raya jagung di Desa Wairbleler itu merupakan kebanggaan bersama masyarakat kabupaten Sikka. TJPS bagi masyarakat petani kata Laiskodat, akan sangat bermanfaat bagi masyarakat terutama para petani itu sendiri.
Gubernur Laiskodat ikut melakukan panen jagung diatas areal seluas 2 hektar yang berada di Desa Waibleler, Kecamatan Waigete.
Selain mengikuti panen raya jagung tersebut Laiskodat juga melakukan pemasangan chip atau tanda pada 5 ekor sapi, yang telah disiapkan sebelumnya.
“Tanam Jagung Panen Sapi, merupakan program yang sangat tepat bagi para petani disini. Program ini bermanfaat besar bagi para kelompok tani,”ujar Laiskodat.
Hadir dalam panen raya jagung secara simbolis tersebut diantaranya, bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo, Ketua DPRD Sikka, Donatus David, Dandim 1603 Sikka, dan sejumlah tamu undangan lainnya.
“Saya berharap para petani untuk terus menjaga semangat kerja sehingga lahan-lahan lain yang masih ada juga dapat dimanfaatkan untuk program TJPS,” ujar Laiskodat.
Kepada kelompok tani Laiskodat terus menghimbau untuk terus giat bersinergi dalam pengembangan Program TJPS Pola Kemitraan yang telah dibangun bersama Pemerintah dan juga Bank NTT.
Sementara itu, petani mitra TJPS, Maria Dua Nurak (40) warga Desa Waiara, mengungkapkan, panen kali ini merupakaan panen perdana untuk lahan baru dengan hasil panen lumayan baik. Ia mengaku senang karena panen perdana program TJPS dihadiri oleh Gubernur NTT.
“Ini panen perdana untuk lahan disini dan hasilnya lumayan baik. Kami juga senang gubernur datang beri kami motivasi dan memang kami akui program TJPS ini dapat meningkatkan pendapatan kami sebagai petani jagung,” ujar Maria. (rel )