Religi

Renungan oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk – Ka SMPK Frateran Ndao – Ende,Sabtu (25/2/2023).

Judul Renungan hari ini: Aku Datang Untuk Memanggil Orang Berdosa Supaya Mereka Bertobat.

SEMANGAT PAGI, dalam bacaan Injil hari ini dikisahkan tentang Lewi Pemungut Cukai Mengikut Yesus (Luk. 5: 27 – 32). Nama lain dari Lewi adalah Matius, putera Alfeus adalah salah satu penulis Injil, yakni Injil Matius. Matius adalah nama Yunani nya, dan Lewi adalah nama Ibraninya. Sebagai pemungut cukai Matius bekerja pada orang Romawi yang berbicara bahasa Yunani. Ia mengumpulkan pajak dari dari orang Yahudi yang berbicara bahasa Ibrani. Namun, hidupnya semua berubah, ketika dia menanggapi ajakan Yesus untuk mengikuti Nya. Yesus berkata: ” Ikutlah Aku“. Tanpa pikir panjang, Lewi segera berdiri dan meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikuti Yesus. Ini yang sangat luar biasa. Itu artinya hati Lewi sangat terbuka terhadap ajakan Yesus. Saya berpikir Lewi tidak pernah berpikir atau pun membayangkan sebelumnya bahwa ia akan dipanggil oleh Yesus untuk mengikuti Nya. Dan dengan meninggalkan segala sesuatu berarti Lewi telah meninggalkan zona kenyamanannya, meninggalkan manusia lamanya sebagai pemungut cukai, menjadi manusia baru, penulis dan pewarta Injil. Dan perlu digarisbawahi bahwa pemungut cukai di mata orang Yahudi adalah termasuk orang berdosa. Maka, ketika Lewi mengadakan perjamuan besar untuk Yesus di rumahnya, orang orang Farisi dan ahli ahli Taurat bersungut-sungut kepada para murid Yesus, ” mengapa kamu makan dan minum bersama sama dengan pemungut cukai orang berdosa!“. Ucapan mereka ini, seolah olah mereka bukanlah orang berdosa. Namun, Yesus mengkritik mereka secara halus: ” bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit! Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa supaya mereka bertobat” . Ada beberapa pesan dari bacaan Injil hari ini untuk kita: pertama untuk menjawabi panggilan Tuhan, dibutuhkan keterbukaan hati kedua mengikuti ajakan atau panggilan Tuhan, berarti siap untuk diubah oleh Tuhan, siap untuk meninggalkan zona kenyamanan, siap untuk meninggalkan dan menanggalkan manusia lama, dan siap dan rela untuk menerima tantangan baru serta mengenakan manusia baru. ketiga mengikuti ajakan dan panggilan Tuhan, harus dengan suatu kesadaran bahwa kita adalah orang berdosa yang mau bertobat. Oleh karena itu, masa prapaskah adalah masa pembaharuan diri, masa dimana Tuhan mau mengubah manusia lama kita yang sarat dosa, menjadi manusia baru, manusia yang bertobat. Semoga demikian. Selamat Berakhir Pekan 🙏🙏

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
WhatsApp

Adblock Detected

Nonaktifkan Ad Blocker untuk melanjutkan