Renungan oleh Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk – Ka SMPK Frateran Ndao,Sabtu (18/2/2023).
Judul Renungan hari ini: Rabi, Betapa Bahagianya Kami Berada Di Sini.
SEMANGAT PAGI, dalam bacaan Injil hari ini dikisahkan tentang Yesus Dimuliakan Di atas Gunung (Mrk. 9: 2 – 13). Yesus di muliakan di atas gunung tabor untuk menggambarkan kemuliaan yang nantinya Dia akan terima di gunung Kalvari. Bahwa gunung tabor menjadi saksi Allah memaklumatkan Yesus sebagai putera Nya: ” inilah Anak Ku terkasih, dengarkanlah Dia“. Hal ini pun disaksikan oleh 3 rasul Nya, yakni Petrus, Yakobus dan Yohanes, mewakili para rasul yang lain. Merekalah yang menyaksikan Yesus berubah rupa sebagai Allah. Oleh karena itu, sesaat gunung tabor seperti Surga, maka Petrus mengekspresikannya dengan berkata kepada Yesus: ” Rabi, betapa bahagianya kami berada di sini. Baiklah kami dirikan 3 kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia“. Tetapi, Yesus berkata: kita harus kembali ke Yerusalem, karena misi perutusan Yesus belumlah selesai. Pada saatnya mereka akan mengalami hal itu, setelah Yesus bangkit dari antara orang mati. Sebab, kemuliaan yang mereka alami di gunung tabor belum 100 %, akan menjadi 100 % ketika dimuliakan di gunung Kalvari. Mengapa? Sebab kemuliaan hanya mungkin jika ada penderitaan. Dari peristiwa gunung tabor kita belajar: pertama doa kita dapat mengubah segala sesuatu. Sebab,Yesus berubah rupa saat Dia berdoa. Dan jika kita tekun dan rajin berdoa, namun sikap dan perilaku kita tidak pernah berubah, maka kita tidak sungguh-sungguh berdoa. kedua orang yang tekun dan rajin berdoa, kepada Tuhan, pasti akan mengalami kebahagiaan secara batin, seperti yang dialami oleh Petrus, Yakobus dan Yohanes.ketiga kebahagiaan yang kita alami di dunia ini, sifatnya sementara, kelak kita akan mengalami kebahagiaan hidup yang kekal, ketika kita bangkit bersama Yesus yang bangkit. Semoga demikian. Selamat Berakhir Pekan 🙏🙏