Regional

JAWABAN PHILIPS FRANSISKUS ANGGOTA DPRD SIKKA, ATAS BERITA YANG DIKELUARKAN OLEH MEDIA GLOBAL FLORES. COM, (Rabu, 1 Febuari 2023) yang menyajikan berita dengan Judul “Philips Analogikan Media di Sikka Sama Dengan Anjing Peliharaan’’

Dengan Hormat,!

Sehubungan    dengan pemberitaan di media GlobalFlores. Com, pada hari Rabu, 1 Febuari 2023 dengan judul, “Philips Analogikan Media di Sikka Sama Dengan Anjing Peliharaan’’

Dengan ini saya, Philips Fransiskus, SS anggota DPRD kabupaten Sikka, juga ketua Fraksi PAN DPRD Kab. Sikka, peiode 2019-2014, menyampaikan tanggapan saya atas judul dan isi berita di atas sebagai berikut:

1.  Rabu, 1 Febuari 2023 media Globalflores.com menyajikan berita dengan judul “Philips Analogikan Media di Sikka Sama Dengan Anjing peliharaan’’ pernyatan dan judul berita ini jelas tanpa dasar dan merupakan penafsiran personal saudara Karel Pandu, karena pernyatan saya yang sebenaranya tidak ditulis secarah utuh dan lengkap. Sebenaranya saya menjelasakan kepada saudara Karel Pandu bahwa media atau pres itu, di benua Eropa dan Amerika, dianlogikan seperti “WATHCDOG” yang diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia adalah anjing penjaga atau penggonggong. Istilah “WATHCDOG” ini merujuk kepada peran media untuk melakuakan pengawasan terhadap berbagai lembaga sosial dan pemerintahan termasuk kepala daerah dan DDRD dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah seperti di kabupaten Sikka.

Sebagai anggota DPRD, saya mengingatkan kepada saudara Karel Pandu agar mampu menjalankan peran pengawasan dengan baik. Watchdog, bukan berarti menyamakan media dengan anjing sebagaimana yang dipahami saudara Karel Pandu. Watchdog, yang dimaksudkan dalam kontekes kalimat di atas menegaskan fungsi dan peran media (Pers). Dalam konteks ini saya menekanankan kepada saudara Karel Pandu supaya menyajikan pemberitaan yang seimbang kepada semua unsur penyelenggara pemerintah Daerah. Dalam konteks ini tidak hanya DPRD tetapi juga kepada Bupati sebagai kepala daerah dan unsur penyelennggara pemerintah daerah berdasarkan Undang-Undang No.23 tahan 2014 Tentang Pemerintahan Daerah.

Penyampaian ini sebagai kritikan saya terhadap saudara Karel Pandu sebagai penulis di media Globalflores. Com., dan di Forum-Foum WA Grub lokal seperti Forum Peduli Nian Tanah, saudara Karel Pandu dalam beberapa kali pemberitaannya terkait DPRD, saya menilai sangat subjektif karena menulis tanpa mewawancari anggota DPRD yang disebut Namanya, dalam beberapa diskusi lepas dengan anggota DPRD saudara Karel Pandu, secara diam-diam mengekspos dan menjadikan satu judul pemberitan tanpa meminta konfirmasi dan tanpa menyampikan terlebih dahulu bahwa diskusi ini merupakan sebuah bagian dari wawancara. Contoh dalam pemberitaan tentang DPRD Sikka melakukan reses fiktif beberapa bulan yang lalu.

Dalam beberapa diskusi di Forum WA Grub Lokal, saudara Karel selalu memojokan DPRD kabupten Sikka dan membela Bupati Sikka. Sebagai contoh ada pernyatan saudara Karel bahwa, “Bupati dan pemerintah mencari uang setengah mati dan DPRD Kabupten Sikka, hanya tauh menghabisakan’’.

Terhadap pernytan saudara Karel di atas Ketika ditanya oleh saya dan teman-teman DPRD, “mana bukti pernyatan tersebut dan regulasi yang menyatakan fungsi dan tugas DPRD mencari uang, saudara Karel tidak mampu menjawab”.  Itu berarti selama ini saudara Karel secara subjektif menilai dan memojokan DPRD kabupaten Sikka, dan ada unsur ketidaksukaan terhadap DPRD kabupten Sikka.  

2. Pernyatan saya tentang peran dan fungsi media yang dianalogikan dalam Bahasa inggris,  dengan kata “Watchdog” juga dipahami oleh teman media yang lain yakni saudara Vianei Tinton dari Media Lantera Pos yang hadir pada saat itu sebagai istilah umum untuk menggambarkan peran media atau pers. Dalam diskusi dengan teman-teman media yang lain di DPRD pada, hari Rabu, 1 Febuari 2023 kemarin, dalam dua kali kesempatan saudara Tinton wartawan media Lantera pos menerima analogi Watchdog  sebagai bentuk penegasan dari tugas media. Saudara Vianei Tinton yang hadiri pada saat wawancara Bersama awak media lainya juga membenarkan bahwa pernyatan saya sebagai analogi untuk menegasakan fungsi dan peran media, bagai diriinya ini bukan sebuah persoalan melainkan sebuah penegasan akan tugas dan fungsi media sesungguhnya.

Pernyatan saya dengan analogi Watchdog ini juga dibenarkan oleh saudara Simon Subadi anggota DPRD kabupaten Sikka dari Fraksi PKB dan Wenseslaus Wege dari Fraksi Hanura. Terhadap judul berita yang ditulis oleh saudara Karel Pandu dalam media Globalflores.Com, saudara Simon Subandi menanggapinya dengan kalimat,” judulnya sensasional tapi isinya mengarang”. Tanggapan singkat ini ada dalam WA GRUB Forum DPRD kabupaten Sikka. (dilapirkan).

3. Bahwa saya mengatakan, “Media di Sikka terlalu rendah sama dengan sampah, bahkan lebih rendah dari sampah, sama seperti tai sapi bahkan lebih buruk dari tai sapi, media dibayar berapa,”

Pernyatan ini sangat tidak tepat karena, yang saya sampaikan adalah kritikan saya terhadap saudara Karel Pandu yang selalu beropini buruk terhadap DPRD kabupaten Sikka sebagaimana dalam contoh di atas terutama dalam berbagai pernyatan saudara Karel Pandu di WA GRUB DISKUSI FORUM PEDULI NIAN TANAH. Inilah hal yang menurut saya, pernyatan saudara Karel Pandu tidak lebih dari sampah karena tidak di sampikan atau di tulis secara utuh dan tanpa pendasaran regulasi dan merupakan opini subjektif dari saudara Karel Pandu. Dengan demikian, saya tidak menydutkan dan menyamakan semua media melainkan, pernyatan dan opini subjektif saudara Karel Pandu tidak berdasar dan tidak mampu dibuktikan sebagaimana yang di tulis dalam Forum WA GRUB diskusi Peduli Nian Tanah.

4. Berdasarkan hal di atas saya secara pribadi menjadi kebingungan dengan cara Karel Pandu menuliskan berita di atas dan menyimpulkan berita di atas karena dari kami semua yang hadir pada saat wawancara tersebut hanya Karel Pandu lah yang bersikeras mempertahankan bahwa hal-hal di atas lah  yang saya katakan. Dari judul berita di atas saya secara pribadi merasa dirugikan karena isi berita ini menimbulkan tanfsiran negatif dari berbagai media dan publik terhadap pribadi saya. Hal ini karena saudara Karel Pandu tidak mengutip secara utuh semua pernyatan saya.

5. Dengan demikian saya berharap bebrapa poin yang menjadi hak koreksi ini harus di muat di media Globalflores untuk menjawab sekaligus menyampaikan kepadah pubik bahwa saya tidak penah punya niat sedikitpun dan tidak punya alasan untuk menyamakan media Globalflores dan media lainya sesuai apa yang ditulis oleh saudara Karel Pandu dalam judul berita di atas.

Saya secara pribadi dan anggota DPRD sangat menghargai dan berterima kasih terhadap berita-berita media yang memenuhi hak publik untuk dapat mengakses berbagai informasi yang terjadi dan berbagai tugas dan tanggung jawab serta  kinerja pemerintahan  secara umum termasuk Lembaga anggota DPRD.

Pada akhirnya saya meminta maaf kepada semua pihak terutama kepada rekan-rekan media untuk ketidaknyamanan situasi ini.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
WhatsApp

Adblock Detected

Nonaktifkan Ad Blocker untuk melanjutkan