Atasi Kelangkaan Minyak Tanah Pemda Sikka Gelar Pasar Murah
MAUMERE, GlobalFlores.com – Guna mengatasi kelangkaan minyak tanah yang terjadi di Maumere, Pemerintah Kabupaten Sikka mengggelar pasar murah.
Pasar murah itu dilakukan sejak Minggu (27/11/2022) di Kelurahan Waioti dan Senin (28/11/2022) pelayanan pasar murah dilaksanakan di Kelurahan Wairotang, Kecamatan Alok Timur.
Seperti disaksikan guna mendapatkan minyak tanah itu warga harus berdesak – desakan dan antri dalam watku yang lama.
Warga Kelurahan Waioti, Kecamatan Alok Timur, yang mengaku bernama, Aleksa Afrida Nona Eni Minggu (27/11/2022) mengatakan bahwa harga minyak tanah di Sikka melonjak drastis, terutama disetiap pangkalan dan para pengencer.
Menurut Eni, harga minyak tanah naik dari Rp 7000 hingga mencapai Rp 8000. Namun demikian dengan adanya pasar murah harga minyak tanah dapat terjangkau oleh ibu rumah tangga. Harga minyak tanah yang dialokasi pemerintah disetiap kelurahan senilai Rp 4000/ liter.
Kebijakan pemerintah itu kata Eni sedikitnya dapat membantu warga masyarakat yang kurang mampu. Namun pembagian minyak tanah harusya dibatasi 10 liter per KK , tetapi faktanya 1 KK berhasil mendapat 20 hingga 30 liter, bahkan ada yang mencapai 40 liter. Pelayanan minyak tanah itu hanya mensyaratkan harus memiliki KTP. Setiap pemilik KTP hanya mendapatkan 10 liter.
Dengan syarat KTP itu maka dalam 1 KK yang memiliki 3 hingga 4 orang yang telah memiliki KTP dengan mudah mendapatkan minyak tanah dalam jumlah yang banyak. Para petugas dinilai tidak teliti dalam pelayanan minyak tanah bersubsidi ini.
“Kelangkaan minyak tanah sejak tiga bulan yang lalu harga terus meningkat dari Rp 5000 hingga saat ini mencapai Rp 7000/ liter, ini sangat menyulitan kami ibu rumah tangga. Dengan adanya pasar murah, kami merasa sanagat membantu, namun para petugas tidak teliti, memberikan pelayanan kepada masyarakat. Kalau 1 KK hanya dilayani 10 liter, lantas kenapa ada KK yang mendapat lebih dari 10 liter. Kalau hanya dengan persyaratan KTP mala dalam 1 KK ada yang memiliki KTP 2 hingga 4 KTP. Ini tidak adil,”kata Eni.
Kelangkaan minyak tanah di Sikka diduga karena adanya penimbunan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab, yang diduga untuk dijual keluar daerah.
Hingga saat ini para penimbunpun belum tersentuh oleh aparat keamanan setempat.
Informasi yang diperoleh media ini, para penimbun biasanya mendapatkan minyak dari para sopir tangki.
Setiap akhir penjualan selalu tersisa kurang lebih 100 hingga 200 liter, jumlah ini diduga dijual kepada para penimbun, yang kemudian oleh penimbun dijual lagi dengan harga yang lebih tinggi. ( rel )