Selundupkan Minyak Tanah Bersubsidi dari Maumere,Kapten dan ABK Ditangkap di Bima
MAUMERE, GlobalFlores.com –Selundupkan 2.500 liter mintak tanah bersubsidi dari Maumere, Kabupaten Sikka ke Bima NTB, Kapten Kapal KM Meliku Nusa, MHA (43),bersama ABK diantaranya, YSR (28), TPE (28) dan AD (39) ditangkap berserta barang bukti minyak tanah oleh Polres Bima Kota.
Penyelundupan minyak tanah bersubsidi dari Maumere Kabupaten Sikka itu ternyata dilakukan sejak bulan Agustus 2022 hingga saat ini.
Seperti yang dilansir DetikBali .com, penangkapan empat TSK yang melakukan penyelundupan minyak tanah itu saat KM. Meliku Nusa yang mengangkut minyak tanah tersebut bersandar di pelabuhan laut Bima, tepatnya di kelurahan Tanjung,Kecamatan Basanae, Kota Bima.
“Berdasarkan pengakuan minyak tanah ini sebanyak 2.250 liter. Mereka berencana akan dipasarkan di wilayah Bima,” kata Kasi Humas Polres Bima Kota, Iptu Jufri kepada detikBali, Jumat (12/8/2022).
Modus dalam penyelundupan itu, para TSK melakukan pengisian dalam botol ukuran 1,5 liter dan jerigen berukuran 5 liter, yang kemudian dibungkus dalam kardus, untuk menghilangkan jejak dan pantauan aparat.
Minyak tanah bersubsidi itu diselundupkan untuk dijual di wilayah Kota Bima dan sekitarnya. Herannya, hingga saat ini penimbun minyak tanah bersubsidi di Maumere belum tersentuh aparat kepolisian.
Akibat dari ribuan liter minyak tanah diselndupkan keluar daerah, masyarakat Sikka khususnya Kota Maumere mengalami kelangkaan minyak tanah. Selain itu harga minyak tanahpun melonjak drastis. Dari harga 4.500 per liter melonjak hingga Rp 7000 per liter.
Sejumlah ibu rumah tangga hanya bisa mengelus dada, ketika mengetahui harga minyak tanah mencapai Rp 7000 perliter.
Seperti diungkapkan salah seorang ibu rumah tangga Mery D asal Kelurahan Kota Uneng,yang mengeluh lantaran harga minyak tanah mahal.
Mery berharap ada upaya pemerintah setempat untuk mengecek setiap pangkalan minyak tanah, agar para agen tidak sesuka hati menaikan harga minyak tanah.
“Harga minyak tanah mahal sekali, kami dengan penghasilan yang pas-pasan hampir tidak mampu beli. Biasanya harga mintak tanah Rp 4.500 sekarang naik sampai dengan Rp 7000 per liter. Kami minta pemerintah harus mengecek pangkalan minyak tanah yang menaikan harga minya tanah sesuka hati,”kata Mery, Minggu (27/11/2022) di Maumere. (rel)