DPRD Ende Tolak Kenaikan Harga BBM
ENDE,GlobalFlores.com-DPRD Kabupaten Ende menyatakan menolak kenaikan harga BBM yang diumumkan oleh pemerintah pusat beberapa waktu lalu.
Hal ini diungkapkan Ketua DPRD Kabupaten Ende, Fransiskus Taso,S.Sos di hadapan mahasiswa yang melakukan demo menolak kenaikan harga BBM di Gedung DPRD Kabupaten Ende, Jumat (8/9/2022).
Fransikus Taso mengatakan bahwa setelah menerima aspirasi dari para mahasiswa dan dilakukan rapat antar fraksi maka DPRD Kabupaten Ende secara kelembagaan menyatakan menolak kenaikan harga BBM.
Sementara itu elemen mahasiswa dari Kelompok Cipayung dan BEM Uniflor pada, Jumat (8/9/2022) menggelar aksi demo di Depan Gedung DPRD Kabupaten Ende.
Dalam pernyataan sikapnya mereka menyatakan bahwa Pemerintah ini telah menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dengan dalih APBN Indonesia tahun 2022 tidak akan sanggup menanggung beban subsidi (BBM) yang ditetapkan pemerintah sebesar 502:4 toun rupiah (dan pagu awal sebesar 152.5 triliun rupiah).
Menurut pemerintah, hal ini disebabkan karena naiknya harga minyak dunia. Melemanya nilai tukar rupiah dan melonjak konsumsi BBM bersubsidi nasional melebih eksipetasi yang ditetapkan pemerintah.
Menurut data yang dikeluarkan pemerintah, bila subsidi 68 M tahun ini tidak dilakukan penyesuaian, maka pemerintah harus menambah suntikan dana subsidi sebesar 198 Tirliun. Artinya, total anggaran APBN tahun 2022 yang dialokasikan untuk subsidi BBM akan berjumlah sekitar 200
Untuk mengurangi beban terhadap APBN tersebut, menurut pemerintah terdapat 1 jalan yang dapat ditempuh. Pertama, menaikan harga BBM bersubsidi. Kedua, mengendalikan volume konsumsi alias membatasi penggunaan BBM bersubsidi. Ketiga, menambah dana subsidi energy tahun ini sebesar 198 triliun. Saat ini pemerintah lebih memilih opsi menaikan harga BBM bersubsidi untuk mengurangi subsidi energi.
Cipayung dan BEM Unifior kabupaten ende menilai, kebijakan pemerintah menaikan harga BBM bersubsidi merupakan keputusan yang tidak tepat karena hanya akan mengorbankan kesejateraan rakyat, khususnya rakyat kecil.
Ada beberapa alasan yang mendasari penolakan Cpayung dan BEM Uniflor Ende terhadap pemerintah yang menaikan harga BBM bersubsidi yakni,
1.Mendesak pemerintahan RI untuk membatalkan kebijakan kenaikan harga bbm bersubsidi
2. Mendesak pemerintah RI untuk menindak tegas mafia BBM bersubsidi
3. Mendesak pemerintah RI untuk mengawasi dan memastikan harga BBM sembako dan barang yang menjadi kebutuhan, masyarakat tetap stabil dengan cara melakukan intervensi pasar
4. Mendesak DPRD Kabupaten Ende untuk menginformasikan secepatnya kepada lembaga yang lebih tinggi agar membatalkan kenaikan harga bahan bakar minyak (bbm) bersubsidi, dengan ulasan perluh di kaji ulang sehingga tidak berdampak pada masyarakat umum.
5. Mendesak DPRD Kabupaten Ende untuk mengontrol kenaikan tarif angkutan kota dan ojek pasca kenaikan harga bbm bersubsidi beberapa hari kemarin sehingga dapat mengfungsikan lembaga organisasi angkutan darat (organda). Kabupaten Ende sekaligus mencermati kebijakan pemerintah.