Cegah Kelangkaan, DPRD Ende Rekomendasikan Potong Jalur Penyaluran Minyak Tanah
ENDE,GlobalFlores.com-Guna mencegah terjadinya kelangkaan minyak tanah di Kota Ende, DPRD Kabupaten Ende merekomendasikan untuk memotong jalur penyaluran minyak tanah karena jika sebelumnya minyak tanah disalurkan dari agen ke pangkalan dan kali ini DPRD Ende meminta agar minyak tanah langsung dari agen ke kelurahan yang ada didalam Kota Ende guna disalurkan ke warga.
Hal ini dikatakan Ketua DPRD Kabupaten Ende, Fransiskus Taso, S.Sos kepada wartawan seusai menggelar dengar pendapat dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Ende, Kamis (8/9/2022) di Gedung DPRD Kabupaten Ende.
Pria yang disapa Very Taso ini menuturkan bahwa berdasarkan keterangan dari Kadis Disperindag Kabupaten Ende, Sharir mengatakan bahwa dari sisi stok keberadaan minyak tanah mencukupi karena memang dari Pertamina selalu mendroping.
“Kalau dari sisi stok cukup lalu kenapa terjadi kelangkaan dan benang kusutnya ternyata ada pada proses penyaluran minyak tanah ke warga,”kata Fransiskus.
Melihat kondisi yang ada maka DPRD Kabupaten Ende merekomendasikan untuk memotong jalur penyaluran sehingga minyak tanah bisa langsung ke masyarakat,ujar Fransiskus.
Fransiskus berharap dengan pemotongan jalur penyaluran maka diharapkan kelangkaan minyak tanah di Kota Ende secara khsusu bisa teruarai sehingga warga bisa mendapatkan minyak tanah dengan harga yang wajar sesuai dengan ketentuan pemerintah.
Sementara itu pada acara dengar pendapat dengan Dinas Perdagangan Kabupaten Ende sejumlah anggota DPRD Kabupaten Ende merasa heran bahwa stok minyak tanah ada sementara di lapangan masyarakat justru kesulitan mendapatkan minyak tanah.
“Ini aneh Kabupaten Ngada dan Nagekeo yang justru mendapatkan pasokan minyak tanah dari Kota Ende tidak mengalami kelangkaan sedangkan justru di Kota Ende terjadi kelangkaan,”kata Anggota DPRD,Vincen Sangu.
Oleh karena itu pihaknya meminta kepada Dinas Perindag untuk bisa mengurai benang kusut sehingga terjadi kelangkaan minyak tanah di Kabupaten Ende.
Anggota DPRD lainnya, Maxi Deki menduga bahwa kelangkaan minyak tanah di Kabupaten Ende bisa jadi karena adanya “permainan” dari para kontraktor yang semestinya mendapatkan minyak tanah dengan harga industry justru mendapatkan minyak tanah dengan harga ekonomi yang semestinya menjadi hak warga secara umum.
“Jangan sampai ada sindikat tertentu yang mau mendapatkan minyak tanah dengan harga murah lalu mengorbankan masyarakat umum,”kata Maxi.
Maxi menduga bahwa minyak tanah dilarikan oleh rekanan atau kontraktor besar yang mengerjakan proyek jalan sehingga mengakibatkan terjadinya kelangkaan.