HMI Cabang Sikka Gelar Demo Tolak Kenaikan BBM
MAUMERE, GlobalFlores.com – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kabupaten Sikka menggelar demo menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Tarif Dasar Listrik (TDL) di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sikka, Jumat (2/9/2022) di Maumere.
Saat melakukan aksi demo tersebut, mahasiswa ini membawa spanduk yang bertuliskan, BMM Naik Rakyat Menjerit, HMI bersama rakyat tolak kenaikan harga BBM dan TDL.
Aksi HMI ini menuntut rencana pemerintah yang hendak menaikan harga BBM dan TDL. Mahasiswa juga menuntut kestabilan harga BBM yang merupakan kebutuhan masyarakat.
Koordinator umum ( Kordum) HMI Cabang Sikka, Abdul Asiz, saat melakukan orasinya mengatakan bahwa kurang lebih 60 persen konsumen yang menggunakan BBM adalah kelompok masyarakat menengah atas yang memanfaatkan BBM bersubsidi mencapai 80 persen.
Abdul membeberkan bahwa total BBM bersubsidi pada 12 Juli 2022 dikelompokkan untuk masyarakat yang tidak mampu sebanyak 26,12 juta jiwa permaret 2022 ( sesuai data Badan Pusat Stastistik, red).
Isu pemerintah menaikan harga BBM bersubsidi untuk kalangan menengah kebawah diotolak keras oleh HMI Sikka.
“Kami menolak keras kenaikan harga BBM bersubsidi untuk kalangan menengah kebawah, kelas menengah ke atas, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), ini sangat merugikan mamsyarakat khususnya masyarakat menengah kebawah,“kata Abdul.
Dalam aksi itu HMI Sikka menyampaikan enam tuntutan yakni, menolak rencana pemerintah dalam menaikkan harga BBM bersubsidi dan meminta pemerintah untuk tidak menaikkan TDL serta mendesak memberantas sektor migas dan pertambangan secepatnya juga mendesak DPRD Kabupaten Sikka untuk menyepakati tiga poin tersebut secara kelembagaan dan bersurat ke pemerintah pusat dan DPR Pusat.
Terhadap tuntutan itu kata Abdul, apabila DPRD Sikka tidak menindahkannya maka HMI akan melakukan aksi berjilid-jilid dengan gelombang masa yang lebih besar.
Para mahasiswa kemudian diterima oleh Sekretaris DPRD Sikka, Heriantje Sadipun.
Kepada HMI, Heriantje menjelaskan bahwa pimpinan dan Anggoota DPRD Sikka sudah ada agenda kegiatan monitoring pelaksanaan program kegiatan tahun 2022 di 21 kecamatan.
“Minta maaf untuk kesempatan hari ini pimpinan dan anggota DPRD tidak dapat menerima adik-adik sekalian, karena sudah ada agenda monitoring di 21 kecamatan,”kata Heriantje.
Terhadap tuntutan HMI, Heriantje mengaku akan menyampaikan kepada pimpinan DPRD Sikka.
Sementara salah seorang Kader HMI Cabang Sikka Burhanudin Rabani, mengaku sangat kecewa lantaran tidak berhasil bertemu pimpinan DPR.
Burhanudin mengaku akan melanjutkan aksi demo pada Senin (5/9/2022) yang datang dengan peserta yang lebih besar.
“Tolong sampaikan kepada pimpinan dan anggota DPRD jangan ada yang pergi dan lari dari tempat ini. Saya ulangi lagi bahwa kami akan datang lagi dan menduduki tempat ini untuk berdiskusi dengan DPRD terkait rencana kenaikkan harga BBM, ” kata Burhanudin. (rel )