Meriahkan Hari Anak Nasional Paroki Onekore Ende Gelar Lomba Gawi
Oleh,Elisa Getrika Mahasiswa FKIP Prodi PGSD Uniflor
Paroki St. Yosef Onekore mengadakan perlombaan Tarian Gawi, Senin (18/07/2022). Perlombaan yang diadakan untuk memeriahkan Hari Anak Nasional (HAN) pada 23 Juli 2022.
Kegiatan tersebut juga merupakan pengaplikasian dari program Komisi Karya Kepausan Indonesia (KKI) Keuskupan Agung Ende untuk memberi ruang bagi anak-anak Khatolik guna mengekspresikan diri dan bakat mereka miliki.
Kegiatan yang dimulai sejak 16 Juli 2022 memperlombakan tujuh jenis mata lomba salah satunya adalah lomba tarian gawi. Lomba ini diikuti oleh 84 KUB dan 20 lingkungan, dengan biaya kontribusi setiap KUB Rp. 100.00.
Lomba terian gawi diikuti oleh anak mulai usia dari 3 tahun-18 tahun. Dengan tujuan untuk mendorong anak terlibat dalam kegiatan Gereja dan menggembangkan bakat yang dimiliki.
“ Tujuan yang disasar yang pertama adalah melihat sejauh mana potensi anak-anak yang ada di Paroke Onekore, yang ke-dua merangkul seluruh anak-anak Katolik di lingkungan Paroki Onekore baik yang mengikuti atau tidak mengikuti kegiatanan sekami dan JPA untuk terlibat aktif dalam kegiatan Gereja, dan yang ke-tiga untuk anak-anak semakin sadar akan potensi yang dimiliki dan dapat diekpresikan lewat perlombaan ini,” kata Yardi Ola sebagai Ketua Umum Panitia perlombaan Hari Anak Nasional (HAN) Paroki St. Yosef Onekore.
Tarian gawi yang diadakan didepan Halaman Gereja St. Yosef Onekore disaksikan oleh masyarakat setempat. Bukan hanya oleh masyarakat Khatolik namun juga masyarakat yang beragama lain.
Kegiatan ini juga sebagai bentuk pelestarian budaya sejak dini. Seperti yang dirasakan oleh Martinus Gerson Damianus salah satu penari dari Lingkungan 20 St. Mateus,yang berperan sebagai eko wawi (ekor babi) yakni pemimpin dalam tarian.
“ Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk saya karena saya semakin mengenal budaya dan juga tahu makna-makna yang ada didalam tarian gawi,”kata Martinus.
“ Respon anak-anak sendiri sangat luar biasa sekali, mungkin karena pertama kali diadakan lomba seperti ini dan juga untuk mengisi hari libur mereka. Orang tua juga melihat kegiatan tersebut cukup positif karena anak-anak tidak sibuk dengan kegiatan lain yang sifatnya negatif,”kata Vilan Nasrudin sebagai Pastor Rekan di Paroki Onekore.