Renungan oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk – Ka SMPK Frateran Ndao – Ende,Senin (9/5/2022).
SEMANGAT PAGI, dalam bacaan Injil hari ini dikisahkan tentang Gembala Yang Baik (Yoh. 1 – 10). Gembala adalah penjaga kawanan ternak atau seseorang yang mengurus ternak, dan biasanya ternak sapi yang disebut gembala sapi dan ternak domba yang disebut gembala domba, dllnya. Dan dalam konteks bacaan Injil hari ini yang dimaksudkan dengan Gembala yang baik adalah Tuhan Yesus. Sedangkan kita yang percaya dan beriman kepada Nya adalah sebagai domba Nya. Sebagai Gembala yang baik, Dia pasti mengenal kita domba dombanya dengan sangat baik, dan sebagai domba dombanya kita pun harus mengenal Sang Gembala dengan baik pula. Hal ini dapat terjadi, manakala kita selalu dengan tekun dan setia menjalin relasi yang intim dan intens dengan Nya melalui doa. Sebab, melalui keheningan doa, kita berusaha mendengarkan suara Nya, dan juga melalui Firman Nya. Kita berusaha menemukan pintu itu, yang tidak lain adalah diri Nya dan masuk ke hadirat Nya. Carilah Tuhan, selama Ia berkenan ditemui; berseruhlah kepada Nya, selama Ia dekat (Yesaya 55: 6). Dan sebagai Gembala yang baik, Yesus tidak pernah melupakan kita domba dombanya, tetapi sebagai domba dombanya, justeru kita lah yang sering kali melupakan dan bahkan meninggalkan Yesus Sang Gembala yang baik, dengan malas berdoa, malas beribadah, kebaktian dan malas ber Ekaristi. Namun demikian, Dia selalu mencari kita domba dombanya yang sering kali tersesat karena tidak mau mendengarkan suara Nya, dan tidak mau mengikuti Nya. Maka, mari kita mendengarkan suara Nya, dengan membangun relasi yang intim dan intens dengan Nya, melalui keheningan doa dan membaca serta mendengarkan Firman Nya. Dan semakin kita dekat dengan Nya, maka kita semakin merasa aman, nyaman dan damai. Semoga demikian ๐๐