Renungan oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk – Ka SMPK Frateran Ndao – Ende
SEMANGAT PAGI, dalam Injil hari ini dikisahkan tentang Kesaksian Yohanes Tentang Yesus (Yoh. 3: 31 – 36). Yohanes Pembaptis adalah seorang Nabi yang di utus Allah, untuk mempersiapkan jalan bagi kedatangan Yesus yang adalah Anak Allah yang datang ke dunia untuk menyelamatkan kita manusia dari kebinasaan akibat dosa. Dan yang dilakukan oleh Yohanes Pembaptis adalah menyerukan pertobatan, dan membaptis tanda pertobatan. Sebelum Yesus hadir di dunia, Yohanes Pembaptis memiliki banyak pengikut atau muridnya. Dan ketika Yesus datang, Yesus juga menyerukan pertobatan, sebab kerajaan sudah datang bahkan ada ditengah tengah mereka, yakni Dia sendiri yang adalah Mesias yang dijanjikan dan dinantikan. Dan seperti Yohanes Pembaptis, Yesus pun membaptis. Hal ini menimbulkan reaksi keras dari murid Yohanes Pembaptis , sehingga melaporkan kepada Yohanes Pembaptis. Namun, reaksi Yohanes Pembaptis adalah sangat low profile. Dia berterus-terang kepada para muridnya ” aku bukan Mesias, tetapi aku diutus untuk mendahului Nya. Yohanes Pembaptis sadar dan tahu diri siapa dirinya. Dia hanya seorang yang berseru seru dipadang gurun, demi kedatangan Sang Mesias Anak Allah. Oleh karena itu, ketika Sang Mesias sudah datang, waktunya dia untuk undur diri. Ia berkata ” Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil”. Yohanes Pembaptis memberi kesaksian ” siapa yang datang dari atas adalah diatas semuanya; siapa yang berasal dari bumi, termasuk bumi dan berkata kata dalam bahasa bumi, siapa yang datang dari surga ada diatas semuanya”. Jadi, yang dimaksudkan oleh Yohanes Pembaptis adalah Yesus, Sang Mesias Anak Allah. Yohanes Pembaptis adalah sosok pribadi rendah hati, dan jujur. Orang jujur mewartakan kebenaran. Yang benar dikatakan benar. Yang salah dikatakan salah. Dan dia memberikan kesaksian tentang Yesus dan kesaksian itu benar. Bahwa Yesus datang dari Allah. Oleh karena itu, ” barangsiapa percaya kepada Nya, ia akan memperoleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Nya,ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada diatasnya”. Bagaimana dengan kita? Kita pun bisa belajar dari Yohanes Pembaptis yang low profile, yang rendah hati, yang mengakui kelebihan dan keunggulan orang lain. Juga belajar dari dia soal kejujuran, katakan benar jika benar dan katakan salah jika salah. Dan akhirnya bersama Yohanes Pembaptis kita juga harus bisa memberikan kesaksian tentang Yesus, melalui kesaksian cara hidup kita yang baik dan benar. Sehingga siapa tahu semakin banyak orang yang percaya kepada Yesus yang adalah Tuhan Sang Juru Selamat umat manusia. Semoga demikian 🙏🙏