RagamUncategorized

Renungan oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk – Ka SMPK Frateran Ndao – Ende,Rabu (27/4/2022).

SEMANGAT PAGI, dalam Injil hari ini dikisahkan tentang Percakapan Dengan Nikodemus (Yoh. 3: 16 – 21). Bacaan Injil hari ini merupakan bagian akhir dari dialog antara Yesus dengan Nikodemus. Melalui dialog ini, Yesus mau memberikan penegasan dan pencerahan kepada Nikodemus tentang siapa Allah dan siapa diri Nya, sehingga Nikodemus mau membuka hati dan percaya kepada Yesus sebagai putra tunggal Allah, yang diutus untuk menyelamatkan kita manusia dari kebinasaan akibat dosa. Pada bagian akhir dari dialog ini, Yesus mau menyampaikan tiga hal kepada Nikodemus, yakni pertama Kasih Allah: Yesus adalah perwujudan dari kasih Allah yang diutus ke dunia ini dan tinggal diantara kita. Tidak hanya tinggal, melainkan Dia berkarya, Dia mewartakan Injil kerajaan Allah, Dia melayani: melalui berbagai mukjizat penyembuhan dan mengusir setan dan berakhir dengan WafatNya di kayu salib. Wafat Nya disalib adalah sebuah bentuk pengorbanan yang tiada taranya. Dia bersabda: ” Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat – sahabatnya” (Yoh. 15: 13). Dan yang perlu digarisbawahi bahwa kasih melalui pengorbanan yang tulus mesti membuahkan kebangkitan, atau kehidupan yang kekal. kedua Keselamatan: sesungguhnya akhir dari perziarahan hidup kita di dunia ini adalah keselamatan. Yesus memberikan syarat untuk memperoleh hidup yang kekal atau keselamatan, yakni percaya kepada Nya. Dia berkata kepada Nikodemus dan juga kepada kita ” barangsiapa kepada Nya,ia tidak akan dihukum; tetapi barang siapa tidak percaya, ia berada di bawah hukuman”. Hukumannya sudah pasti neraka, yang digambarkan sebagai tempat yang gelap atau kegelapan.. ketiga Terang: Yesus menegaskan kepada Nikodemus bahwa Ia bukan hanya urusan Allah dan bukan pula hanya sebagai perwujudan Kasih Allah, melainkan Dia adalah Terang dunia, Terang bagi kita manusia menuju ke pada tujuan akhir hidup kita. Coba bayangkan saat listrik padam, pasti kita membutuhkan terang. Kalau tidak bisa jadi kita tabrakan atau terantuk. Jadi, Yesus jauh lebih hebat, lebih besar, lebih penting daripada listrik atau PLN atau penerang yang lainnya. Akhirnya, semoga kita menjadi tanda kasih Allah, menjadi pembawa keselamatan, dan menjadi pembawa terang bagi sesama, melalui cara hidup, cara bersikap, cara berperilaku, cara bertutur kata dan cara bertindak yang baik dan benar. Dengan demikian, semakin banyak orang bertobat dan percaya kepada Yesus melalui kesaksian hidup kita. Semoga demikian 🙏🙏

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
WhatsApp

Adblock Detected

Nonaktifkan Ad Blocker untuk melanjutkan