Renungan Selasa (12/4/2022)
Renungan oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk – Ka SMPK Frateran Ndao
SEMANGAT PAGI, daalam Injil hari ini dikisahkan tentang Yesus Memperingatkan Yudas dan Yesus Memperingatkan Petrus (Yoh. 13:21 – 33. 36 – 38). Keduanya adalah murid Yesus, namun memiliki karakter yang berbeda. Yudas pada akhirnya menjadi seorang pengkianat Sang Gurunya sendiri. Sangat mengharukan, sudah tinggal, hidup bersama, bahkan sudah dianggap keluarga, dan sahabat Yesus, namun akhirnya Yudas menyerahkan Yesus kepada imam imam kepala orang Yahudi demi uang. Demi uang ia meninggalkan Yesus yang merupakan jaminan keselamatannya. Dewasa ini, banyak juga yang menjadi Yudas Iskariot Yudas Iskariot masa kini atau modern yang demi cinta nya kepada orang yang dicintai nya, demi harta/uang, demi pekerjaan, demi jabatan, ia meninggalkan Yesus yang telah diimaninya. Sangat disayangkan bahwa demi cinta yang semu, demi harta/uang, pekerjaan dan jabatan yang jelas jelas tidak mampu menyelamatkan nya, dan meninggalkan Yesus yang ia imani, yang justeru mampu menyelamatkannya. Inilah model atau bentuk pengkianatan zaman now. Dan sudah pasti dia tidak akan memperoleh keselamatan hidup yang kekal di akhirat. Lalu, bagaimana dengan Petrus? Petrus, memang dikenal sebagai murid Yesus yang spontanitas, ceplas-ceplos, kelihatannya pemberani, tetapi pengecut juga. Itulah karakter Petrus. Ia, berkata kepada Yesus ” aku akan memberikan nyawaku bagi Mu”. Yesus sebagai Allah Dia tahu apa yang terjadi dengan Petrus. Oleh karena itu, Yesus berkata kepada Petrus ” nyawamu akan kau berikan bagiKu? Sesungguhnya AKu berkata kepadamu: sebelum ayam berkokok, engkau akan menyangkal AKu tiga kali”. Namun, perbedaan keduanya adalah Petrus kemudian bertobat dan kembali menjadi pemimpin dari murid murid Yesus, sedangkan Yudas Iskariot mati bunuh diri. Bagaimana dengan kita? Adakah kita sungguh sungguh mencintai Yesus? Mencintai Yesus harus diwujudkan lewat iman yang sungguh sungguh pula. Artinya tidak mudah goyah hanya karena cinta semu, hanya karena tergiur harta/uang, hanya karena pekerjaan atau jabatan. Semua itu baik, namun tidak mampu menyelamatkan hidup kita. Satu satunya yang mampu menyelamatkan dan menjamin kehidupan yang kekal bagi kita adalah Yesus. Dia adalah Sang Juru Selamat umat manusia. Jangan pernah menyangkal Dia, jangan sekali kali mengkhianati Dia, jika tidak ingin hidup menderita di api neraka. Belajar dari Petrus yang kembali dan BERTOBAT. Semoga demikian šš