Awalnya Dihipnotis, Warga Maumere Ini Akhirnya Jadi Korban Begal
MAUMERE, GlobalFlores.com -Antonius Toni,warga Maumere yang sehari-hari berdagang di Pasar Alok,Kota Maumere,Kabupaten Sikka menjadi korban begal oleh 5 orang remaja saat berada di Jalan Litbang,Kota Maumere, Sabtu (9/4/2022) sekitar pukul. 22.00 Wita.
Atas kejadian yang dialaminya Toni, melaporkan peristiwa tersebut ke Polres Sikka. Lima remaja itu kemudian langsung dibekuk aparat kepolisian di wilayah Litbang,Kecamatan Alok.
Usai dibekuk, anggota Reskrim Polres Sikka kemudian mengirim 5 remaja itu ke Polsek Alok untuk dilakukan penyidikan atas peristiwa begal tersebut.
Kepada aparat kepolisian Polsek Alok, Antonius Toni yang merupakan warga Kelurahan Beru, Kecamatan Alok Timur, mengaku dibegal oleh lima remaja di Jalan. Litbang Kelurahan Kota Uneng,Kecamatan Alok.
Selain dibegal, Antonius Toni juga mengaku, dianiaya dan handponenya, serta uang senilai Rp 150.000, dirampas oleh kelima remaja tersebut.
Informasi yang diperoleh media ini, kejadian tersebut berawal ketika Antonius mendapat telpon dari orang yang tidak dikenal pada Sabtu (9/4/2022) sekitar pukul. 22.00 wita.
Kepada Antonius, penelpon tersebut mengaku kalau ia diusir oleh pemik kos, lantaran belum membayar sewa kos yang berada di Wilayah Misir, Kelurahan Madawat, Kecamatan Alok.
Antonis diminta untuk datang oleh orang tersebut ke kosnya dan meminta untuk bantu membicarakan langsung dengan pemilik kos, agar bisa kembali ke kos tersebut.
Usai menanyakan keberadaan Antonius,orang tidak dikenal itu kemudian mendatangi Antonius yang ketika itu berada di kiosnya yang terletak di pasar Alok Maumere.
Sesampai di kios milik Antonius orang tersebut langsung turun dari motornya dan meminta korek api kepada Antonius, yang ketika sedang menikmati kopi bersama tamunya.
Usai menerima korek api, orang yang belum dikenal itu kemudian duduk didepan kios milik Antonius dan memberikan sebatang rokok kepada Antonius yang tengah menikmati kopinya.
Antonius juga mengaku setelah mengisap rokok yang diberikan tamu tak dikenal itu, Antonius merasa kebingungan dan merasa seperti dihipnotis. Orang tersebut mengajak Antonius ke kosnya. Tanpa pikir panjang Antonius kemudian mengikuti kemauan orang tersebut. Saat melintas di jalan Litbang, Antonius melihat ada empat orang yang duduk di pinggir jalan.
Saat tiba ditempat ke empat orang yang duduk itu, Antonius langsung diserang dan dipukuli, diseret ke semak-semak.
Kepada kelima orang tersebut lalu meminta uang senilai Rp 1,5 juta kepada Antonius, dengan ancaman akan menghabisi Antonius apabila tidak memberikan uang sejumlah Rp 1,5 juta tersebut.
Kepada kelima orang itu Antonius mengaku tidak memiliki uang senilai itu. Kelima orang tersebut kemudian meminta cukup Rp 1 juta saja. Antonius kemudian menyanggupi permintaan mereka asalkan tidak dipukul.
Antonius kemudian mengajak mereka kerumahnya yang berada di Kelurahan Beru namun mereka menolaknya dan mereka menyuruh Antonius untuk mengambil uang di kiosnya yang berada di Pasar Alok.
Saat itulah Antonius tersadar mengapa kelima orang tersebut mengetahui kalau Antonius memiliki kios di Pasar Alok. Antoniuspun sadar kalau kelima orang itu merupakan komplotan.
Atas tekanan kelima orang yang tidak dikenal itu, Antoniuspun pergi bersama salah satu dari mereka untuk meminta uang pada keluarga yang masih berada di kiosnya.
Setelah mendapat uang senilai Rp 350 Ribu merekapun kembali ketempat kejadian dimana komplotan itu menunggu. Kurang lebih berjarak 20 meter dari komplotan tersebut, Antonius langsung berbalik dan melarikan diri untuk pulang.
Melihat Antonius melarikan diri, kompoltan tersebut langsung mengejar menggunakan sepeda motor. Antoniuspun berlari menuju ke SMAN 2 Maumere, saat itu di SMAN 2 Maumere tengah mengadakan petandingan bola.
Antonus kemudian meminta bantuan kepada sejumlah siswa untuk mengantarkannya kerumah. Tiba dirumahnya antonius langsung menceritakan peristiwa yang menimpahnya kepada keluarganya. Antonius dengan didampingi keluarganya langsung melaorkan peristiwa begal itu ke Polsek Alok.
Kapolsek Alok, Ipda. Daniel Melky Tunu, dikonfirmasi Senin (11/03/2022) membenarkan bahwa tim dari Polres Sikka dan Polsek Alok telah mengamankan lima terduga pelaku.
“Para pelaku diamankan di Polres dan kasusnya akan dilimpahkan ke Polsek Alok. Untuk sementara kami masih melakukan pendalaman terhadap para terduga pelaku,”katanya.
Ditanya apakah korban dan pelaku saling mengenal, Melky mengatakan bahwa pengakuan korban sama sekali tidak mengenal para pelaku.
“Menurut korban, bahwa ia dimintai uang Rp. 150 ribu dan handphonenya diambil. Untuk motif pelaku kita masih dalami sebab kita belum mengambil keterangan dari para pelaku,”kata Kapolsek Alok, Ipda Daniel Melky Tunu.
Ipda Melky menambahkan bahwa para pelaku rata-rata berusia 17 tahun, sedangkan salah seorang diantaranya belum genap 17 tahun. (rel )