MUI Sikka Gelar Musda VIII
MAUMERE, GlobalFlores.com – Majelis Ulama Indonesa ( MUI) Sikka menggelar Musyawara Daerah ( MUSDA) VIII, untuk memilih Ketua MUI yang berwawasan luas, yang mampu membawa representasi umat islam baik terhadap sesama umat Islam, pemerintah, maupun sesama umat beragama.
Hal ini disampaikan Ketua umum Musda VIII, Muhammad Daeng Bakir, Minggu (27/3/2022) di Maumere.
Daeng menjelaskan bahwa Musda itu digelar untuk mencari pemimpin yang berwawasan luas yang mampu membawa representasi umat islam diwilayah kabupaten Sikka, untuk periode 2022 – 2026.
Daeng mengaku sebagai ketua panitia ditunjuk berdasarkan SK, untuk merumuskan berbagai hal termasuk diantaranya program kerja MUI.
Dalam Musda tersebut lanjut Daeng, yang dibahas terkait program kerja MUI oleh tiga komisi. Ketiga komisi tersebut diantaranya komisi A yang menangani bidang organisasi, komisi B, yang menangani program kerja dan komisi C yang menangani rekomendasi dan merampung berbagai program kerja yang disampaikan oleh komisi A dan komisi B.
“Selain memilih pemimpin, Musda ini tuga bertujuan untuk merumuskan berbagai program kerja yang telah direncanakan sebelumnya. Selain itu melakukan reorganisasi kepengurusan MUI masa bakti 2022 – 2026,”kata Daeng.
Sesuai dengan tema Musda, “Peran MUI dalam memoderasi, ditengah kemaslatan diantara umat bergama, kemasyarakatan dan kedaerahan.” Tema tersebut lan jutnya m,enjadi konsep utama yang dibahas dalam Musda tersebut.
Menurut Daeng, MUI harus menjadi fasilitator umat islam menuju kejalan yang benar, karena itu tokoh MUI harus benar – benar membawa representasi umat islam baik terhadap sesama umat maupun kepada pemerintah dan daerah.
Musda VIII umat Islam yang rahmatinalamin lanjut Daeng harus mampu menghasilkan ketua MUI yang baru yang lebih berkualitas dengan wawasan luas sebagai represntasi umat Islam di kabupaten Sikka.
Dalam Musda VIII hadir pula sejumlah nara sumber termasuk diantaranya ketua MUI propinsi NTT. Sementara peserta yang hadir diantarannyta utusan dari MUI tingkat kecamatan.
“Ketua MUI yang terpilih diharapkan mampu mendengarkan berbagai aspirasi umat Islam dan mampu mengkanter berbagai isu intoleran yang berkembang di masyarakat. Isu-isu sesat tersebut harus mampu ditangani oleh ketua MUI, “kata Daeng.
Menurutnya, MUI harus menjadi corong umat yang mampu meredam dan mengkanter berbagai isu yang merusak tatanan kehidupan beragama dan berbangsa. Karena itu calon ketua MUI harus memiliki integritas, kapabilitas, berwawasan keislaman yang tinggi dan berwawasan kebangsaan.
Hal yang sama juga disampaikan Ketua MUI NTT Drs. Muhammad Marhaban yang juga sebagai nara sumber dalam memaparkan materi moderasi agama dan dialektika antara umat beragama.
Kepada media ini Marhaban menjelaskan bahwa adalam Musda tersebut dhadiri oleh tiga nara sumber, diantaranya, kepala kantor agama kabupaten Sikka, Ketua MUI NTT bidang hukum dan HAM, Haji Anwar Pua Geno SH, sebagai pemateri meningkatkan peran ulama dan memperkuat wawasan umat, dan Marhaban sendiri selaku ketua bidang hubungan antara umat beragama.
Marhaban juga mengaku, ketika memantau jalannya Musda, menilai para peserta maupun panitia telah menyiapkan Musda itu secara baik, karena itu patut memberikan apresiasi karena dinilai sangat luar biasa. Menurutnya, belum pernah menemukan para peserta yang begitu antusias, menyampaikan berbagai masukkan terkait dengan program kerja MUI.
“Saya hari ini patut memberikan apresiasi yang tinggi baik kepada panitia maupun kepada para peserta yang hadir, karena begitu antusias memberikan masukkan yang bagus terhadap program kerja MUI kedepan,”kata Marhaban.
Marhaban juga berharap Musda MUI ini dapat menghasilkan ketua Mui Sikka yang berkualitas,yang benar- benar menjadi corong umat diwilayah Kabupaten Sikka.
Menurutnya MUI tidak boleh berjalan sendiri, tetapi selalu membangun kemitraan dengan pemerintah setempat, dan sesama tokoh agama diwilayah kabupaten Sikka.
MUI juga merupakan kepanjangan tangan dari umat Islam dan pemerintah. MUI harus mampu membawa aspirasi umat Islam kepada pemerintah, demikian sebaliknya membawa aspirasi dari pemerintah kepada umat Islam. ( rel )