Renungan Rabu (23/3/2022)
SEMANGAT PAGI, dalam Injil hari ini dikisahkan tentang Yesus dan Hukum Taurat (Mat. 5: 17 – 19). Kata Taurat berasal dari kata Ibrani toh-rah, yang berarti perintah, ajaran dan hukum. Dan biasanya yang dimaksudkan dengan Taurat adalah 5 buku pertama dalam Alkitab, yaitu Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan dan Ulangan. Kelima buku ini ditulis oleh Musa, oleh karena itu disebut pula buku hukum Musa. Terhadap hukum Taurat ini, Yesus menegaskan bahwa Ia datang bukan untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi, melainkan untuk menggenapinya. Dan bukti bahwa Yesus tidak meniadakan hukum Taurat, adalah 10 perintah Allah atau 10 hukum Taurat yang digenapi melalui Hukum KASIH, yakni KASIH kepada Tuhan dan KASIH kepada sesama, sebagai hukum pertama dan utama. Oleh karena HUKUM KASIH sebagai hukum pertama dan utama, maka sesungguhnya semua hukum, peraturan, termasuk hukum Taurat harus berlandaskan pada HUKUM KASIH, yang tercermin dalam diri Yesus. Sedangkan hukum Taurat tercermin dalam diri Musa. Maka, sering pula Yesus disebut sebagai Musa yang baru. Bagaimana dengan kita? Kita pun harus bisa memaknai hukum atau pun peraturan sebagai sarana dan bukan tujuan, agar hidup kita lebih tertib, disiplin dan teratur. Namun, hendaknya hukum atau pun peraturan yang dibuat harus berlandaskan pada hukum KASIH, dengan suatu kesadaran bahwa hukum atau peraturan dibuat untuk manusia dan bukan manusia untuk hukum atau pun peraturan. Semoga demikian 🙏🙏